Bisnis.com, JAKARTA — PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) mencatatkan kinerja ciamik dengan adanya pertumbuhan laba 11,05 persen dan pendapatan 4,45 persen per kuartal I/2023.
Corporate Secretary SMGR Vita Mahreyni mengatakan tumbuhnya kinerja keuangan perseroan tidak lepas dari strategi yang diterapkan kala permintaan pasar sedang mengalami kontraksi disertai tingginya biaya komoditas.
SMGR melakukan pengelolaan permintaan pasar pada level mikro dengan menyesuaikan karakteristik setiap daerah yang dilayani. Hal ini juga didukung oleh optimalisasi jaringan distribusi serta pengelolaan pelanggan.
”Kinerja positif yang dicatatkan SIG pada kuartal I tahun 2023 menunjukkan keberhasilan strategi bisnis yang diterapkan oleh perusahaan,” kata Vita dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (4/5/2023).
Selain itu, SMGR juga telah mengamankan pasokan batu bara dengan harga pasar domestik (DMO) sehingga mampu mengendalikan pos pembiayaan. Upaya ini juga dilakukan dengan pemanfaatan energi alternatif dari limbah industri, serta pemanfaatan teknologi surya.
Peningkatan laba juga disebut tak lepas dari keberhasilan dalam menekan beban operasional yang ditopang oleh beban penjualan. Selain itu, beban keuangan juga terkendali berkat adanya pengelolaan arus kas yang optimal.
Baca Juga
Mengarungi 2023, SMGR melihat industri bangunan masih menjanjikan baik untuk segmen kantong maupun segmen curah meski terjadi kelebihan pasokan.
Tumbuhnya penduduk Indonesia sekitar 1 persen per tahun disebut dapat mendorong permintaan fasilitas rumah dalam jangka panjang yang dapat mendongkrak penjualan semen kantong.
Selain itu, pertumbuhan semen curah juga akan terdorong pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, SMGR mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,95 triliun pada tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini naik 4,45 persen dari Rp8,55 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Secara rinci, pendapatan untuk pihak ketiga mencapai Rp8,43 triliun atau naik 4,7 persen, dan pihak berelasi sebesar Rp504,65 miliar atau naik 0,49 persen.
Adapun pendapatan kepada pihak ketiga terdiri dari segmen semen sebesar Rp6,74 triliun, terak Rp890,43 miliar, beton jadi dan siap pakai Rp419,21 miliar, bahan bangunan non-semen Rp157 miliar, persewaan tanah Rp17,06 miliar, kantong semen Rp8,54 miliar, dan lain-lain Rp191,97 miliar.
Meningkatnya pendapatan SMGR diikuti oleh meningkatnya beban pokok pendapatan 6,3 persen dari Rp6,1 triliun menjadi Rp6.48 triliun hingga kuartal I/2023.
SMGR mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp561,61 miliar. Laba ini naik 11,05 persen dari Rp505,69 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu.
Adapun hingga akhir Maret 2023, SMGR mencatatkan jumlah aset senilai Rp80,96 triliun. Jumlah aset tersebut turun dari Rp82,96 triliun dibandingkan akhir Desember 2022.
Total liabilitas SMGR mencapai Rp30,81 triliun per 31 Maret 2023. Angka ini turun dari Rp33,27 triliun per 31 Desember 2022.
Sementara itu, jumlah ekuitas SMGR mencapai Rp47,74 triliun sampai kuartal I/2023. Ekuitas tersebut naik dari Rp47,23 triliun dibandingkan akhir 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 88,37 persen dari Rp3 triliun menjadi Rp5,69 triliun.