Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mencetak pertumbuhan pangsa pasar di tengah pelemahan industri semen domestik.
Berdasarkan laporan manajemen INTP, emiten dengan merek dagang Semen Tiga Roda ini memperbesar pangsa pasar menjadi 30,1% pada kuartal I/2025. Capaian itu meningkat dari level 29,5% pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat total pasar semen domestik turun sebesar 7,8% year on year (YoY), dengan segmen semen curah ambles hingga 15,3% YoY dan segmen semen kantong terkoreksi 4,4% secara tahunan.
Corporate Secretary INTP Dani Handajani mengatakan bahwa total volume penjualan semen dan klinker perseroan pada kuartal I/2025 tercatat sebesar 4,36 juta ton, turun 4,0% YoY akibat banyaknya hari libur terkait pergeseran Idulfitri.
“[Penurunan] disebabkan adanya pergeseran perayaan Idulfitri selama 2 minggu, sehingga menyebabkan lebih banyak hari libur dan jumlah hari di mana pengiriman truk tidak dapat dilakukan di kuartal I/2025,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).
Meski demikian, INTP tetap mencatat pertumbuhan volume ekspor sebesar 6,6% YoY menjadi 74.000 ton. Adapun volume penjualan domestik tercatat mencapai 4.29 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 4,2% YoY.
Baca Juga
Hingga kuartal I/2025, INTP membukukan pendapatan bersih senilai Rp3,98 triliun atau turun 2,6% YoY. Seiring hal tersebut, beban pokok pendapatan juga terkoreksi 1,6% secara tahunan sehingga marjin laba kotor berada di level 28,2%.
Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, Indocement mencetak laba bersih sebesar Rp210,7 miliar sepanjang kuartal I/2025, turun 11,5% YoY.
Dani menuturkan bahwa meski tekanan terhadap sektor infrastruktur dan proyek strategis nasional masih membayangi permintaan semen curah, prospek konsumsi semen kantong diyakini dapat menopang kinerja tahun ini.
“Oleh karena itu, produk semen kantong kemungkinan akan menopang pertumbuhan permintaan semen sepanjang tahun ini,” pungkasnya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.