Bisnis.com, JAKARTA – Ajaib Sekuritas optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mampu ke posisi 7.000 di kuartal II/2023 seiring dengan banyaknya katalis positif.
Sejumlah katalis positif pasar saham ialah penyaluran kredit februari, surplus neraca perdagangan, tingkat BI 7-Days Reserve Repo Rate, apresiasi rupiah, serta pengesahan Perpu nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan bahwa pihaknya optimis IHSG akan bergerak positif menuju 7.000 seiring dengan tidak adanya katalis negatif dari dalam negeri.
“Dari dalam negeri katalis negatif sudah lewat sementara itu katalis positif banyak, tinggal dari luar [negatif],” katanya saat di kantor Ajaib Sekuritas, Kamis (30/3/2023).
Ratih menjelaskan katalis dalam negeri ialah penyaluran kredit pada Februari 2023 tercatat tumbuh sebesar 10,4 persen secara tahunan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,2 persen secara tahunan. Akselerasi kredit terjadi pada jenis Kredit Investasi (KI) dan Kredit Konsumsi (KK).
Katalis selanjutnya yaitu surplus neraca perdagangan selama 34 bulan beruntun, dimana pada Februari 2023 tercatat surplus sebesar US$5,48 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar RpUS$3,88 miliar.
Baca Juga
“BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Maret 2023 di level 5,75 persen,” jelasnya.
Selanjutnya adalah nilai tukar rupiah saat ini yang terapresiasi sebesar 3,23 persen secara year to date terhadap dolar AS.
Kemudian, pemerintah yang mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja.
Sementara itu, katalis global yang menjadi sentimen positif gerak indeks komposit ini yaitu The Fed yang kembali mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi level 4,75 hingga 5 persen.
Selain itu, data awal PMI manufaktur AS pada maret 2023 sebesar 49,3 poin dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 47,3 poin. Selanjutnya adalah terkendalinya dampak bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Kemudian ada dua sentimen yang menjadi penekan IHSG saat ini yang berasal dari luar negeri yaitu Data awal PMI Manufaktur Inggris pemicu penurunan aktivitas manufaktur di Inggris sejalan dengan naiknya suku bunga oleh Bank of England (BoE) yang saat ini berada di level 4,25 persen.
“Data awal PMi manufaktur Kawasan Eropa pada Maret sebesar 47,1 poin dari bulan sebelumnya sebesar 48,5 poin,” imbuh Ratih.