Bisnis.com, JAKARTA – Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Sabtu (5/7/2025) mulai dari rekomendasi saham Telkom (TLKM), Proyeksi Laba Bank BUMN, hingga obligasi BCA cs.
1. Rekomendasi Terbaru Saham Telkom (TLKM) saat jadi Penekan IHSG
Beberapa analis memberikan rekomendasi terbaru untuk saham Telkom (TLKM) pada awal Juli 2025. Kamis (3/7/2025), emiten telekomunikasi itu ditutup turun dan menjadi penekan indeks harga saham gabungan/IHSG.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk turun 2,52% ke angka Rp2.710 per lembar. Pergerakannya juga merah dibandingkan akhir Juni di harga Rp2.780 meski sepanjang tahun ini (YtD) masih tumbuh 0,37%.
2. Peluang Jalur IPO Via SPAC, Startup Indonesia Masih Menepi?
Perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition companies, SPAC kembali memposisikan diri sebagai alternatif penawaran umum perdana atau IPO.
Melansir Bloomberg, dari 100 IPO tradisional yang tercatat pada 2025, hanya sembilan yang berhasil menghimpun dana lebih dari US$500 juta. Sementara, dua pertiga di antaranya hanya menghimpun kurang dari US$50 juta.
3. Sekuritas Pangkas Proyeksi Laba Bank BUMN (BMRI, BBNI & BBRI) saat Margin Tertekan
Sejumlah sekuritas memangkas proyeksi laba 2025 untuk tiga emiten perbankan jumbo pelat merah yakni BMRI, BBNI, dan BBRI.
Tekanan terhadap margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) menjadi salah satu faktor yang menyebabkan revisi estimasi laba big banks BUMN tersebut.
4. Tekanan Ganda Saham United Tractors (UNTR) Dihantam Batu Bara dan Prospek Alat Berat
Saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) tengah menghadapi tekanan berlapis di tengah harga batu bara yang terus menurun dan ketidakpastian prospek bisnis alat berat.
Meski fundamental perusahaan tergolong solid, minimnya katalis positif membuat pergerakan harga sahamnya stagnan dalam 1,5 tahun terakhir.
5. Kupon sampai 10,75%, Obligasi BCA, PLN Cs Jatuh Tempo
Sejumlah seri obligasi korporasi jatuh tempo hingga 10 Juli 2025 dengan total Rp7,6 triliun dan kupon sampai dengan 10,75%, termasuk milik BCA dan PLN.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang diolah Bisnis.com, Kamis (3/7/2025), terdapat 15 seri obligasi korporasi. Dari 15 seri itu, beberapa seri memimpin dengan kupon tertinggi.