Bisnis.com, JAKARTA — PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) bakal mendapat suntikan modal senilai Rp338,4 miliar dari PT Bakrie Capital Indonesia lewat skema private placement.
Manajemen ENRG menyampaikan perseroan akan melaksanakan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Aksi korporasi itu sudah mendapat persetujuan pemegang saham ENRG dalam RUPS luar biasa pada 26 Juni 2025.
Jumlah saham yang akan diterbitkan dalam private placement sebanyak 1.175.000.000 saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
“PMTHMETD akan dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp288 per saham,” tulis manajemen ENRG dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (5/7/2025).
Harga itu lebih rendah dari harga saham ENRG pada penutupan perdagangan Jumat (4/7/2025) di level Rp336 per saham. Dengan demikian, nilai private placement ENRG ini mencapai Rp338,4 miliar.
Setelah pelaksanaan PMTHMETD, jumlah modal ditempatkan dan modal disetor penuh ENRG akan meningkat menjadi 25.996.230.250 saham atau sebesar Rp6,89 triliun.
“Seluruh saham baru tersebut akan diambil bagian oleh PT Bakrie Capital Indonesia yang merupakan pihak terafiliasi perseroan,” jelasnya.
Penambahan modal ENRG ini dilakukan oleh pemodal yang merupakan pihak terafiliasi dengan pertimbangan bahwa komitmen yang diperoleh dari PT Bakrie Capital Indonesia untuk melakukan penambahan modal ini memungkinkan perseroan untuk segera memperoleh dana hasil pelaksanaan PMTHMETD. Strategi itu diharapkan memungkinkan ENRG untuk dapat segera merealisasikan rencana bisnis sesuai penggunaan dana yang ditargetkan.
Sebelumnya, manajemen ENRG menyampaikan dana hasil dari PMTHMETD ini akan digunakan untuk mendanai keperluan belanja modal dan modal kerja blok minyak KKS Malacca Strait di Riau, Sumatra.
ENRG mengungkapkan sebanyak 70% dana hasil PMTHMETD akan disalurkan kepada Imbang Tata Alam dalam bentuk pinjaman untuk kegiatan pengeboran. Sementara itu, 30% sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja anak usaha lainnya, termasuk pengadaan barang dan jasa non-pengeboran.
Imbang Tata Alam sendiri merupakan operator dan pemilik 100% hak partisipasi di Blok Malacca Strait, yang memiliki potensi minyak dan gas cukup besar. Dana akan digunakan untuk pengadaan jasa pengeboran, casing, tubing, dan peralatan sumur lainnya.
"Seluruh penggunaan dana akan difokuskan untuk mendukung peningkatan produksi dan efisiensi operasional dalam rangka memperkuat kinerja jangka panjang perseroan,” tulis Manajemen ENRG dalam keterbukaan informasi pada Senin (16/6/2025).