Bisnis.com, JAKARTA — PT Ajaib Sekuritas Asia memastikan dana dan transaksi seluruh nasabah tetap aman, menyusul beredarnya isu di media sosial terkait dugaan transaksi mencurigakan di platform perusahaan yang disebut mencapai Rp1,8 miliar.
Direktur Utama Ajaib Sekuritas Juliana menyatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait hasil temuan internal skandal tersebut.
“Kami menyampaikan hasil temuan yang memastikan dana dan transaksi seluruh nasabah tetap aman dan terjaga. Seluruh temuan ini telah disampaikan secara transparan, dan kami akan terus berkoordinasi,” ujar Juliana dalam keterangan resmi, Rabu (2/7/2025).
Dia menambahkan Ajaib sebagai perusahaan sekuritas yang terdaftar dan diawasi OJK, menjamin seluruh aktivitas transaksi nasabah dilakukan secara aman, terverifikasi, dan sesuai regulasi.
Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyampaikan bahwa Bursa bakal melakukan tindak lanjut berdasarkan pertemuan dengan manajemen Ajaib Sekuritas.
BEI, lanjutnya, akan menempuh prosedur pemeriksaan terlebih dahulu sebelum menjatuhkan sanksi apabila ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan bursa.
“Sebelum sanksi, kita harus melakukan pemeriksaan dulu. Kami akan melakukan tindak lanjut sesuai SOP [standar operasional prosedur], dan bila ada pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (2/7/2025) malam.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Senior Legal Manager Ajaib Sekuritas Abraham Imamat menuturkan hasil investigasi menunjukkan transaksi dilakukan langsung oleh pemilik akun melalui perangkat terdaftar dan melewati proses konfirmasi sesuai standar operasional sistem.
“Transaksi dilakukan oleh pemilik akun sendiri melalui perangkat yang terdaftar serta telah melewati proses konfirmasi sesuai standar sistem kami. Tidak ditemukan adanya gangguan sistem maupun indikasi penyalahgunaan akun,” pungkasnya.
Untuk diketahui, seorang pengguna aplikasi Ajaib Sekuritas mengeluhkan terjadi transaksi pembelian saham senilai Rp1,8 miliar yang disebut dilakukan tanpa sepengetahuannya. Keluhan itu disampaikan lewat akun Instagram @friendshipwithgod milik pengguna bernama Niyo.
Dalam unggahannya, Niyo menjelaskan rutin menyisihkan dana sebesar Rp1 juta setiap pekan untuk membeli saham melalui aplikasi Ajaib. Pada Selasa (24/6/2025), dia berencana membeli saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebanyak 9 lot sekitar pukul 09.54 WIB.
Pesanan tersebut sempat berstatus open karena masih dalam antrean. Namun, saat membuka kembali aplikasinya, Niyo mengaku terkejut melihat transaksi pembelian saham BBTN yang tercatat sebanyak 16.541 lot atau senilai sekitar Rp1,8 miliar telah matched.
Transaksi itu dilakukan melalui fasilitas trade limit, layanan yang memungkinkan investor membeli saham dalam jumlah melebihi saldo kas yang tersedia di Rekening Dana Nasabah (RDN). Besaran batas dana yang diberikan ditentukan oleh masing-masing sekuritas.
Nasabah yang memanfaatkan fasilitas ini umumnya memiliki waktu dua hingga tiga hari bursa untuk melunasi kewajibannya dengan menyetor dana tambahan ke RDN. Apabila dalam tenggat waktu kewajiban tidak dipenuhi, maka pihak sekuritas akan melakukan pembekuan akun dan melakukan forced sell saham yang dimiliki guna mengembalikan buying power.
“Gua udah konsisten selama bertahun-tahun dengan nominal pembelian yang sama. Jejak transaksi gue bisa dicek semua. Ini jelas bukan kesalahan gue,” ujar akun @friendshipwithgod.