Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Blue Bird (BIRD) Curhat Soal Investasi Jumbo Kendaraan Listrik

Manajemen Blue Bird (BIRD) mengaku pengadaan kendaraan listrik tidak mudah lantaran membutuhkan investasi yang tinggi.
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menyebut investasi untuk kendaraan listrik tidak mudah lantaran membutuhkan dana yang besar. Hal ini membuat BIRD harus mengoptimalkan utilisasi kendaraan listrik yang ada.

Wakil Direktur Utama BIRD Adrianto Djokosoetono mengakui investasi pada kendaraan listrik tidak mudah lantaran membutuhkan investasi yang tinggi. Dengan demikian BIRD perlu mengoptimalkan utilisasi untuk mendapatkan kondisi finansial yang stabil.

“Kita harus highly utilize kendaraan listrik untuk mendapatkan financial number yang baik. Sejauh ini kita bisa dorong supaya dapat menghasilkan kinerja positif, tapi kita akan tambah [kendaraan listrik],” ujarnya dikutip Rabu (22/3/2023).

Adapun BIRD juga telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp2 triliun untuk melakukan peremajaan kendaraan dan bahkan menambah hingga 6.000 kendaraan. Dalam ekspansinya BIRD akan menggunakan dana internal dan pinjaman dari perbankan.

Dari jumlah armada tersebut BIRD berencana membeli sekitar 200–500 unit kendaraan listrik yang terdiri dari armada taksi dan jenis kendaraan sewa lainnya. Jumlah kendaraan listrik yang dimiliki BIRD saat ini mencapai 125 kendaraan.

"Hingga 6.000 bukan berarti tambah 6.000 bisa lihat situasi. Jadi kalau ada kondisi kurang bagus kita kurangi lebih banyak mobilnya,” katanya.

Selain itu, Adrianto mengatakan manajemen menargetkan top line dan bottom line setidaknya mengalami pertumbuhan hingga double digit. Dia menyebut selama tidak ada disrupsi ekonomi, maka BIRD memperkirakan kinerja yang positif.

Dia juga mengatakan BIRD tidak melihat adanya resesi yang perlu dikhawatirkan. Selain itu, masa pemulihan dari pandemi Covid-19 juga terus berlangsung dengan beberapa strategi tambahan selain platform digital yang sedang dikembangkan.

“Kita tidak melihat ada resesi yang perlu dikhawatirkan recovery dari pandemic juga masih berlangsung, mobilitas juga nambah terus juga dan kita juga kan menjalankan beberapa strategi tambahan selain platform digital yang kita kembangkan,” katanya.

Blue Bird tengah fokus mengembangkan pasar pengiriman mid mile atau pengangkutan barang dari gudang penyimpanan ke gudang distributor.

Selain itu, BIRD juga telah memiliki kesepakatan kerja sama dengan korporasi untuk pengiriman last mile atau proses pengiriman yang mengantarkan barang ke penerima akhir. Meski demikian, ia tidak menyebutkan secara terperinci korporasi yang dimaksud.

Analis Buana Capital Dennis Tay memproyeksikan BIRD dapat memperoleh pendapatan hingga Rp4,2 triliun atau tumbuh 20 persen. Hal ini sejalan dengan guidance dari manajemen yang menargetkan pertumbuhan sekitar 20 persen sampai 30 persen.

Selain itu, seiring dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) rata-rata utilisasi kendaraan ditargetkan dapat menembus 85 persen sepanjang 2022. Angka tersebut meningkat dari perkiraan 82 persen untuk ahir 2022.

Selain itu, BIRD juga berencana untuk menerapkan strategi monetisasi aset melalui pemasangan iklan dalam kendaraannya. Strategi ini akan diterapkan untuk 400 armada taksi dan dimulai pada kuartal I/2023.

“BIRD tidak akan membebankan biaya tambahan apa pun untuk inisiatif tersebut dan akan melibatkan kemitraan dengan iklan pihak ketiga dalam skema pembagian pendapatan,” ujar Dennis dalam riset dikutip Rabu (22/3/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper