Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Jayamas Medica (OMED) Turun 21 Persen, Ini Penyebabnya

Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) melaporkan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2022.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) melaporkan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2022. Harga jual yang mulai normal seiring dengan melandainya pandemi menjadi penyebab penurunan ini.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, OMED mengakumulasi pendapatan sebesar Rp1,73 triliun. Pendapatan itu mencerminkan penurunan sebesar 21,89 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp2,22 triliun.

Turunnya pendapatan OMED diikuti dengan berkurangnya beban pokok penjualan sebesar 10,26 persen year on year (YoY) dari Rp1,32 triliun pada 2021 menjadi Rp1,18 triliun. Namun koreksi pendapatan yang lebih dalam membuat laba kotor OMED ikut turun sebesar 38,90 persen sebesar 38,90 persen YoY dari Rp904,29 miliar menjadi Rp552,49 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk turun 49,21 persen YoY menjadi Rp285,78 miliar dari sebelumnya Rp562,69 miliar.

“Memang pendapatan kami mencatatkan penurunan sebesar 21,9 persen dan laba bersih sebesar 49,1 persen secara tahunan, tetapi secara kinerja operasional Perseroan tetap mencatatkan kinerja positif, sehingga publik tidak perlu khawatir. Penurunan ini adalah dampak normalisasi harga pasca pandemi,” kata Direktur Jayamas Medica Industri Leonard Hariadi Hartanto dalam siaran pers, Senin (20/3/2023).

Leonard menjelaskan bahwa secara operasional volume penjualan OMED mengalami kenaikan sebesar 14,8 persen YoY pada 2022. Capaian itu didukung dengan penjualan produk dari kategori Medical Disposable and Consumables yang mampu meningkat 33,2 persen secara YoY.

“Kami tetap mampu meningkatkan penjualan walaupun ada normalisasi setelah pandemi,” lanjutnya.

Dari sisi penjualan, kategori produk  Medical Disposable & Consumables mencapai 1,93 miliar unit. Kemudian kategori Biotech & Laboratorium sebanyak 354,9 juta unit, untuk kategori Antiseptic & Dialysis sebanyak 72,6 juta, sebanyak 3,1 juta unit untuk kategori Diagnostic & Equipment, sebanyak 127.000 unit untuk kategori Walking Aids & Rehab, dan sebanyak 18.000 unit untuk kategori Hospital Furniture.

“Secara keseluruhan, kami menjual sebanyak 2,36 miliar unit produknya selama 2022, meningkat sebesar 14,8 persen YoY dari penjualan 2021 sebanyak 2,06 miliar unit,” papar  Leonard.

Untuk 2023, Leonard menambahkan kinerja OMED ditargetkan naik 25—30 persen. Kenaikan akan didukung oleh faktor regulasi impor dan kenaikan investasi pada perbaikan infrastruktur pelayanan kesehatan.

OMED akan berfokus untuk menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru. Pabrik baru nantinya akan fokus pada produk-produk yang memiliki pertumbuhan permintaan yang tinggi, antara lain wound care, syringe & needle, uro catheter, pregnancy test, dan blood collection tube.

“Kami juga tidak menutup kemungkinan apabila ada produk-produk lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi selain produk-produk di atas,” tambah Leonard.

Selain itu, Perseroan juga akan memperluas jaringan distribusi penjualan dengan penambahan Distribution Branches dan National Distribution Center di Jakarta, Makassar, Depok, Kediri, Subang dan Cikarang serta menargetkan penambahan cabang retail OneMed sebanyak 25 cabang selama 5 tahun ke depan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper