Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusantara Sawit (NSSS) Mau Tambah Pabrik setelah IPO

Saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) naik 6,3 persen atau 8 poin menjadi Rp135 pada perdagangan perdananya.
Saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) naik 6,3 persen atau 8 poin menjadi Rp135 pada perdagangan perdananya. / The Edge Markets
Saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) naik 6,3 persen atau 8 poin menjadi Rp135 pada perdagangan perdananya. / The Edge Markets

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten perkebunan PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) naik pada perdagangan perdananya di tengah rencana penambahan kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS).

Saham NSSS naik 6,3 persen atau 8 poin menjadi Rp135 pada perdagangan perdananya. Saham NSSS memiliki kapitalisasi pasar Rp3,21 triliun dengan valuasi PER 11,25 kali.

NSSS resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada hari ini, Jumat (10/03/2023).

Presiden Direktur NSSS Teguh Patriawan mengayakan dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak. Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal.

PT Borneo Sawit Perdana (BSP) menjadi salah satu anak usaha yang akan menerima suntikan modal dengan dana hasil IPO. Sekitar 33 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan fasilitas pendukungnya.

Kemudian, sekitar 9,4 persen akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.

PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) juga akan mendapat suntikan dana hasil IPO, sekitar 47 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka penanaman baru perkebunan sawit.

Dari jumlah tersebut, 15 persen di antaranya akan dipakai untuk pembebasan lahan seluas 6.831 ha agar berstatus hak guna usaha (HGU). Adapun sisa anggaran akan dipakai untuk proses pembibitan hingga pemupukan selama periode belum menghasilkan.

Kemudian, sekitar 10,6 persen dana hasil IPO akan disalurkan kepada PT Prasetya Mitra Muda untuk pemenuhan modal kerja PMM dalam pembelian pupuk dan agrokimia atau bahan kimia pertanian.

“Dana yang diperoleh NSSS dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Dalam IPO ini, NSSS melepas sebanyak 3,568 miliar saham kepada publik. Jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 15 persen dari modal disetor NSSS setelah penawaran umum perdana saham. NSSS sebelumnya merampungkan penawaran awal pada 17-22 Februari 2023.

Setelah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Februari 2023, NSSS lalu melanjutkan dengan masa penawaran umum perdana saham pada tanggal 2-8 Maret 2023. Nilai nominal saham perseroan sebesar Rp50 per saham.

"Harga perdana saham NSSS ini sebesar Rp127 per saham. Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp453,165 miliar," imbuhnya.

Teguh mengemukakan, selama masa penawaran umum, berdasarkan sistem e-IPO, NSSS mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 13,9 kali. Hal ini menunjukan tingginya animo investor terhadap IPO saham NSSS.

Seiring dengan penawaran umum perdana saham, NSSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I, atau sebanyak 8,82 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp190 per saham.

“Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSSS mencapai Rp338,982 miliar,” ungkap Teguh.

PT Mitra Agro Dharma Unggul merupakan pemegang saham mayoritas NSSS sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 59,11 persen.

Kemudian Teguh Patriawan memiliki 17,12 persen saham, PT Nusantara Makmur Lestari 10,75 persen, Yantoni Kerisna sebesar 6,14 persen, Thomas Tampi sebesar 5,00 persen, dan PT Bina Palangka Makmur sebesar 1,88 persen.

Teguh menambahkan, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO NSS adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper