Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas menguat ke level tertinggi dalam hampir dua pekan seiring dengan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS. Investor juga menantikan keputusan Presiden Donald Trump terkait penunjukan pejabat baru Federal Reserve.
Melansir Reuters pada Rabu (6/8/2025), harga emas di pasar spot naik 0,2% ke level US$3.380,20 per troy ounce setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 24 Juli. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,2% ke posisi US$3.434,70 per troy ounce.
Nilai tukar dolar AS melemah tipis, membuat emas yang dijual dalam greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Pasar kini memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga The Fed hingga akhir tahun ini, dimulai pada September, setelah data ketenagakerjaan AS untuk Juni yang dirilis Jumat lalu menunjukkan pelemahan tak terduga. Menyusul data tersebut, Trump memecat Kepala Biro Statistik Ketenagakerjaan AS (BLS).
Analis komoditas di TD Securities menuturkan, pasar masih terpukul oleh serangkaian rilis data pekan lalu dan keputusan pemerintahan Trump untuk mengganti Kepala BLS.
“Kedua faktor tersebut menjadi katalis penguatan emas dan memperkuat pandangan kami bahwa fungsi dolar AS sebagai penyimpan nilai mulai tergerus," jelasnya.
Baca Juga
Sebagai aset lindung nilai, emas cenderung diminati saat terjadi ketidakpastian dan dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil bunga.
Di sisi lain, Trump mengatakan akan segera mengumumkan pengganti sementara Gubernur The Fed Adriana Kugler yang mengundurkan diri pada Jumat lalu, serta calon Ketua The Fed selanjutnya.
Adapun harga perak spot naik 1,2% ke level US$37,85 per troy ounce, tertinggi sejak 30 Juli.
“Saat ini saya lebih optimistis terhadap perak ketimbang emas. Jika perak berhasil menembus level US$40, target berikutnya kemungkinan di kisaran US$42,” kata Bob Haberkorn, analis pasar senior di RJO Futures.
Sementara itu, harga platinum turun 1% ke posisi US$1.316,35 dan paladium merosot 2,1% ke level US$1.181,21 per troy ounce.
Di tengah pelemahan harga paladium, perusahaan tambang asal Afrika Selatan, Sibanye-Stillwater, mengajukan permintaan kepada pemerintah AS agar mempertimbangkan penerapan tarif atas impor paladium dari Rusia, guna mendukung keberlangsungan pasokan domestik jangka panjang di AS.