Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Dipenjara Seumur Hidup, Benny Tjokro Masih Harus Setor Rp150 Juta ke BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan sanksi berupa peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp150 juta. Diantaranya terafiliasi Benny Tjokro
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan dana dan penggunaan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk. Benny Tjokrosaputro menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (3/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan dana dan penggunaan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk. Benny Tjokrosaputro menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (3/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan sanksi berupa peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp150 juta kepada 32 perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir pada 30 September 2022. Emiten-emiten terafiliasi kasus Benny Tjokro alias Bentjok mendominasi daftar penerima sanksi per 7 Februari 2023.

BEI telah menetapkan tenggat waktu penyampaian laporan keuangan interim yang berakhir 30 September 2022 jatuh pada 30 November 2022 sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. Kep-00024/BEI/04-2022 perihal Perubahan Relaksasi Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan  dan Laporan Tahunan.

Berdasarkan pemantauan Bursa, hingga 31 Januari 2023 terdapat 787 perusahaan tercatat yang mencatatkan saham yang wajib menyampaikan laporan keuangan Interim yang berakhir per 30 September 2022. Dari jumlah tersebut, 738 perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan interim per September 2022.

Sementara itu, terdapat 35 emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan interimnya. Tiga di antaranya berencana menyampaikan laporan keuangan per September 2022 dan dikenai peringatan tertulis I.

“Terdapat 32 perusahaan tercatat belum menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir 30 September 2022 dikenakan peringatan tertulis III dan denda Rp150 juta,” tulis BEI dalam keterangan tertulis tertanggal 7 Januari 2023.

Perusahaan-perusahaan terafiliasi Benny Tjokro dalam kasus Asabri terpantau mengisi daftar emiten yang dikenai sanksi denda karena tak kunjung menyampaikan laporan keuangan.

Beberapa di antaranya adalah PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY), PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. (MABA), PT Hanson International Tbk. (MYRX), PT Sinergi Megah Internusa Tbk. (NUSA), dan PT Rimo International Lestari Tbk. (RIMO).

Sejumlah emiten yang terafiliasi kasus Bentjok juga sempat menerima peringatan BEI dan denda Rp150 juta karena belum melaporkan kinerja keuangan semester I/2022. Sebagaimana diketahui, sebagian saham perusahaan-perusahaan tersebut telah disita oleh Kejaksaan Agung sebagai bagian dari proses hukum yang menjerat Bentjok.

Selain emiten Bentjok, saham-saham yang tengah disuspensi juga ikut dijatuhi sanksi denda. Salah satunya adalah pengelola restoran The Duck King PT Jaya Bersama Indo Tbk. (DUCK).

Adapun sanksi yang diberikan oleh BEI berupa Peringatan Tertulis I berlaku untuk keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan  sampai 30 hari kalender. Kemudian terdapat peringatan Tertulis II dan denda sebesar Rp50 juta untuk keterlambatan sampai 60 hari kalender, Peringatan Tertulis III dan denda sebesar Rp150 juta sampai 90 hari kalender; dan suspensi perdagangan Efek sejak hari kalender ke-91.

Berikut daftar perusahaan yang dikenai peringatan tertulis III dan denda Rp150 juta : 

Sudah Dipenjara Seumur Hidup, Benny Tjokro Masih Harus Setor Rp150 Juta ke BEI

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper