Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu 2024 Jadi Tantangan Capai Target Bursa

Target roadmap pasar modal Bursa Efek Indonesia dan OJK mendapat tantangan dari momentum Pemilu 2024.
Target roadmap pasar modal Bursa Efek Indonesia dan OJK mendapat tantangan dari momentum Pemilu 2024. Bisnis/Arief Hermawan P
Target roadmap pasar modal Bursa Efek Indonesia dan OJK mendapat tantangan dari momentum Pemilu 2024. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah target jangka menengah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di pasar modal mendapat tantangan di tahun Pemilu 2024.

Direktur Utama Aldiracita Sekuritas Rudy Utomo menilai Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menyiapkan target-target dengan parameter yang terukur apalagi hingga 5 tahun ke depan.

"Bursa pasti ada parameternya, jadi menurut saya pencapaian bisa atau tidaknya, banyak faktor, tentunya kondisi 5 tahun ke depan artinya, setelah lewat 2024 ada Pemilu, apabila parameter kondisi Pemilu stabil, suksesi Pemilu berjalan lancar, saya rasa target itu lebih mudah tercapai," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (31/1/2023).

Selain Pemilu, tantangan dari dalam negeri termasuk dengan peningkatan jumlah literasi keuangan. Dari luar negeri lanjutnya, situasi perekonomian mungkin sedikit berdampak terhadap pemenuhan target OJK dan BEI. Namun, yang paling penting menurutnya adalah ketahanan perekonomian Indonesia.

Dia mencontohkan pada 2023 perekonomian dunia dalam kondisi kurang baik, tetapi melihat indikator perekonomian dalam negeri perkiraan pertumbuhan dan pergerakan ekonomi di beberapa daerah bertumbuh sehingga Indonesia dapat lebih bertahan dari tekanan global.

Lebih jauh, OJK dan BEI bakal menentukan parameter target secara terukur. Contohnya menghitung target pertumbuhan investor dalam 5 tahun bertumbuh 100 persen, artinya setiap tahun terjadi kenaikan 20 persen hal tersebut sangat mungkin dicapai.

"Parameter-parameter itu yang bisa menjadi acuan, dalam menyusun sebuah rencana parameter normal dan wajar diperkirakan bisa terukur bisa tercapai," tambahnya.

Kendati demikian, Rudi menegaskan pentingnya kerja keras dan usaha dari seluruh pemangku kepentingan di pasar modal, seperti BEI, OJK, emiten, sekuritas hingga para investor.

"Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, dan pengetahuan, dasar terkait investasi, berkaitan dengan literasi. Tingkat literasi harus ditingkatkan, jumlah inklusi bagus, jumlah literasinya harus ditingkatkan," urainya.

Selama 5 tahun ke depan, pasar modal Indonesia ditargetkan berkembang dengan pesat. Hal itu tecermin pada sejumlah indikator seperti kapitalisasi pasar ditargetkan lebih dari Rp15.000 triliun. Lalu, jumlah investor lebih dari 20 juta. Dari sisi jumlah emiten baru dan menawarkan EBUS, menembus 1.100 perusahaan dan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp25 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, OJK merancang roadmap pasar modal 2023-2027 yang mencakup 5 pilar pengembangan pasar modal. Pengembangan 5 pilar itu mencakup akselerasi pendalaman pasar melalui variasi produk dan layanan, akselerasi program keuangan berkelanjutan, penguatan peran pelaku industri, peningkatan perlindungan investor dan penguatan keuangan digital.

Pilar tersebut diterjemahkan regulator pasar modal dengan Menyusun sejumlah rencana aksi seperti pengembangan market maker, produk reksa dana, revitalisasi pembiayaan margin, produk keuangan derivatif, penyelenggaraan pasar alternatif untuk transaksi surat utang, stratifikasi perusahaan efek dan manajer investasi.

Di sisi lain, pengembangan pasar modal di Tanah Air harus menghadapi tantangan seperti infrastruktur pasar modal yang masih fragmented dan belum terkonsolidasi, literasi pasar modal yang masih rendah, daya saig yang perlu ditingkatkan serta kerangka hukum perlindungan investor yang perlu diperkuat.

Pada akhir Januari 2023, pergerakan pasar saham relatif melandai sejalan dengan ketidakpastian global yang memengaruhi strategi investasi di pasar modal. Hal itu tecermin pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terkoreksi 0,39 persen ke 6.841. Arus modal asing keluar dari pasar senilai Rp2 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper