Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSDE Pimpin Industri Properti, Ungguli CTRA, LPKR dan APLN

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengungguli sektor properti dari sisi aset dengan total Rp64,1 triliun mengalahkan CTRA, LPKR dan APLN
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengungguli sektor properti dari sisi aset dengan total Rp64,1 triliun. Jumlah itu mengalahkan para raksasa properti lain seperti seperti CTRA, LPKR dan APLN.

Menilik laporan keuangan per 30 September 2022, jumlah aset lancar BSDE mencapai Rp29,98 triliun, dan aset tidak lancar sebesar Rp34,11 triliun.

Dari aset-aset tersebut, tercatat persediaan daripada BSDE mencapai Rp12,33 triliun, tanah yang belum dikembangkan Rp14,9 triliun, dan properti investasi sebesar Rp7,76 triliun.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan manajemen yakin BSDE dapat terus melakukan penciptaan nilai baik dengan melanjutkan proyek maupun memperkenalkan proyek-proyek baru. Selain itu, BSD City sebagai flagship project juga tercatat memiliki cadangan tanah yang belum dikembangkan terbesar diantara proyek BSDE lainnya.

"Proyek kami BSD City sebagai flagship project dan The Element tercatat sebagai proyek dengan nilai tertinggi yakni Rp843,19 miliar, setara 29,31 persen dari total Persediaan Bangunan yang Sedang Dikonstruksi," ujar Hermawan, Kamis (24/11/2022).

BSD City tercatat memiliki cadangan lahan seluas 2.181 hektar dengan nilai mencapai Rp8,25 triliun. Kemudian untuk proyek proyek dengan cadangan landbank terbesar kedua berdasarkan nilai terletak di Benowo, Surabaya. Proyek ini memiliki nilai sebesar Rp1,42 triliun atau seluas 435 hektar. Kemudian Grand Wisata senilai Rp682,75 miliar atau seluas 485 hektar.

Emiten properti lainnya yang memiliki aset jumbo adalah entitas Grup Lippo PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dengan total aset hingga Rp52,12 triliun. Aset lancar LPKR mencapai Rp29,93 triliun, dan aset tidak lancar sebesar Rp21,19 triliun.

Aset terbesar dari LPKR berasal dari persediaan yang mencapai Rp23,97 triliun, dan aset tetap Rp11,15 triliun .

Dari sisi persediaan LPKR, nilai segmen real estate development mencapai Rp22,36 triliiun. Adapun tanah dalam pematangan, dan rumah hunian dari rumah toko masing-masing memiliki nilai Rp18,44 triliun, dan Rp2,46 triliun.

Emiten properti dengan total aset terbesar ketiga adalah PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dengan total aset mencapai Rp41,32 triliun. Aset lancar daripada CTRA mencapai Rp22,4 triliun, dan aset tidak lancar mencapai Rp18,91 triliun.

Nilai persediaan CTRA sendiri mencapai Rp10,99 triliun, dan tanah untuk pengembangan sebesar Rp8,06 triliun.

Secara rinci, kontributor dari persediaan CTRA berasal dari segmen pengembangan real estat yang terdiri dari tanah, rumah hunian, dan ruko dalam penyelesaian; apartemen dalam penyelesaian; dan kantor dalam penyelesaian. Masing-masing nilai dari aset tersebut adalah Rp7,84 triliun, Rp1,9 triliun, dan Rp1,21 triliun.

Kemudian dari sisi tanah untuk pengembangan, tercatat tanah yang dimiliki oleh kelompok usaha untuk dikembangkan dengan nilai terbesar adalah CNUS dan entitas anak yang berlokasi di Bandar Lampung senilai Rp5,03 trilun, dan CR dan entitas anak yang berlokasi di Jabodetabek senilai Rp1,16 triliun.

Selain tiga emiten tersebut, beberapa emiten lainnya yang memiliki total aset lebih dari Rp20 triliun adalah PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dengan total aset senilai Rp30,03 triliun, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) senilai Rp29,6 triliun, PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) senilai Rp27,51 triliun, dan PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) senilai Rp22,21 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper