Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Japfa (JPFA) Turun Jadi Rp1,42 Triliun, Imbas Lonjakan Harga Bahan Baku

Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari kenaikan penjualan membuat laba bersih JPFA tergerus 5,24 persen secara tahunan menjadi Rp1,42 triliun.
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) membukukan kenaikan penjualan hingga akhir kuartal III/2022. Namun beban bahan baku yang meningkat membuat laba bersih Japfa melanjutkan koreksi dibandingkan dengan tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2022 yang belum diaudit, dikutip Rabu (2/11/2022), penjualan Japfa selama sembilan bulan di 2022 mencapai Rp36,79 triliun, tumbuh 12,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp32,80 triliun.

Penjualan JPFA terutama ditopang oleh segmen peternakan komersial yang menyumbang Rp14,25 triliun, meningkat 11,83 persen yoy dari Rp12,74 triliun pada tahun sebelumnya. Segmen pakan ternak menjadi penyumbang terbesar kedua dengan nilai penjualan sebesar Rp10,43 triliun, naik 7,14 persen yoy dari realisasi periode yang sama tahun lalu Rp9,73 triliun.

Pada saat yang sama, beban pokok penjualan Japfa tercatat naik 14,08 persen menjadi Rp30,64 triliun, dibandingkan dengan Rp26,86 triliun pada akhir kuartal III/2021.

Kenaikan beban pokok penjualan terutama disumbang dari pos bahan baku yang digunakan yang mencatatkan kenaikan sebesar 13,97 persen yoy menjadi Rp26,47 triliun. Pada Januari-September 2021, beban bahan baku berada di angka Rp23,22 triliun.

Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari kenaikan penjualan membuat laba bersih JPFA tergerus 5,24 persen secara tahunan menjadi Rp1,42 triliun, dari sebelumnya Rp1,50 triliun. Meski demikian, laju penurunan ini membaik dibandingkan dengan koreksi sepanjang semester I/2022 yang mencapai  17,93 persen yoy.

Di sisi lain, jumlah aset Japfa tercatat meningkat Rp4,64 triliun menjadi Rp33,23 triliun per 30 September 2022, dibandingkan dengan Rp28,58 triliun pada 31 Desember 2021. Kenaikan terutama disebabkan oleh meningkatnya persediaan sejumlah Rp2,72 triliun karena jumlah pembelian bahan baku yang meningkat.

Liabilitas Japfa juga meningkat sebesar Rp4,0 triliun menjadi Rp19,49 triliun yang disebabkan oleh kenaikan total utang usaha senilai Rp1,68 triliun dan utang bank jangka pendek senilai Rp1,90 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper