Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OneMed (OMED) IPO Triliunan, Siap Ekspansi Gandeng Mitra Global

ayamas Medica Industri (OMED) atau OneMed menjelajahi peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi
Alat-alat kesehatan yang diproduksi PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED)/Dok.OneMed.
Alat-alat kesehatan yang diproduksi PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED)/Dok.OneMed.

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) atau OneMed menyelesaikan periode penawaran awal (bookbuilding) sebagai salah satu tahapan dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. OMED menyiapkan strategi memperkuat posisi, salah satunya dengan menggandeng mitra global maupun nasional.

Direktur Operasi Jayamas Medica Industri Leonard Hartanto menyatakan OneMed akan menjelajahi peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi dan juga mencari kemitraan strategis dan menjalin kerja sama dengan pemain peralatan dan pasokan medis global.
 
“OneMed terus mencari peluang-peluang baru dalam pasar industri alat kesehatan di Indonesia yang sangat beragam. Tentu saja strategi itu juga mempertimbangkan sejumlah kriteria, seperti teknologi yang digunakan, paten dan tingkat keahlian, kemitraan & aliansi serta peluang akuisisi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (28/10/2022).
 
Leonard menjelaskan sejalan dengan mencari kemitraan strategis, perseroan juga berupaya membuat kontrak lisensi dengan pemegang paten alat kesehatan yang dapat dapat memungkinkan melakukan produksi produk tersebut di Indonesia.
 
“Meski demikian, kami juga tetap membangun kemampuan internal kami melalui perekrutan tenaga profesional dan berpengalaman untuk mengembangkan dan meningkatkan produk perseroan sendiri, termasuk produk perawatan luka, jarum suntik dan jarum serta tabung pengumpul darah [Blood Collection Tube],” tambahnya.
 
Dengan industri peralatan medis yang sangat terfragmentasi dan beragam di Indonesia, katanya, terbuka peluang yang besar untuk melakukan konsolidasi bisnis.

OneMed memiliki tiga strategi bisnis utama. Pertama, memperkuat kapasitas produksi kategori bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi.
 
Kedua, menambah jaringan distribusi dan memperkuat saluran online dan, ketiga, OneMed juga mengeksplorasi peluang meningkatkan pendapatan dan profitabilitas, termasuk melakukan merger dan akuisisi strategis.
 
Selain mengincar kemitraan di tingkat global, OneMed juga membangun kemitraan di tingkat nasional yang difokuskan untuk mengembangkan jalur distribusi dan memperkuat saluran saluran digital.
 
Adapun, Direktur Pemasaran OneMed Louis Hartanto menjelaskan ada dua strategi yang digunakan oleh perseroan, yaitu strategi inti dan strategi digital. Melalui strategi inti, OneMed akan terus menambah fasilitas penyimpanan dan pusat distribusi serta gerai-gerai penjualan.
 
“Dalam 5 tahun ke depan, kami berencana membuka 25 gerai baru dan 15 gudang penyimpanan serta 1 pusat distribusi nasional. Lokasinya ada di wilayah-wilayah utama, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” papar Louis.
 
Sebagai catatan, per 31 Maret 2022 perseroan memiliki 1 pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik, Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.

Produksi sejumlah alat kesehatan itu dihasilkan oleh pabrik pertamanya di Krian, Sidoarjo, Jawa timur, yang memiliki luas 2.200 meter persegi dengan 50 karyawan. Pada 2006, Jemmy memperluas pabrik Krian menjadi fasilitas seluas 8.000 meter persegi dengan 500 karyawan dan menambah menambahkan jarum suntik sekali pakai ke dalam portofolio perusahaan.
 
Pada 2020, Jemmy mulai melakukan restrukturisasi untuk mengkonsolidasikan bisnis Grup sehingga perusahaan kini memiliki 99 persen saham PT Intisumber Hasil Sempurna Global, yang menjalankan lini bisnis distribusi yang sebelumnya dipegang oleh PT Intisumber Hasilsempurna (IHS).
 
Rangkaian IPO OneMed terus bergulir. OneMed telah telah merampungkan proses bookbuilding atau penawaran awal yang berlangsung pada 6 Oktober 2022 - 19 Oktober 2022 dengan menghimpun minat dari calon investor.
 
Dalam penawaran umum perdana saham, OneMed menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Joint Global Coordinators, Bookrunners dan Joint Lead Underwriters, serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan (financial advisor).
 
Per 31 Maret 2022, OneMed memiliki 3.200 SKU aktif dan 72 produk dengan merek terdaftar perseroan yang tersebar di 514 kota dan 34 provinsi.
 
Salah satu lini andalan perseroan dengan kontribusi terbesar, tercatat yaitu medical disposables & consumables, yang memiliki CAGR pertumbuhan pendapatan sebesar 114,5 persen pada rentang 2019-2021.
 
Berdasarkan persentase, segmen yang berkontribusi paling besar pada pendapatan perseroan adalah kategori Medical Disposable and Consumables sebesar 64,6 persen, disusul Antiseptic and Dialysis (13,8 persen), Diagnostic and Equipment (13,6 persen), Biotechnology and Laboratory (4,2 persen), Hospital Furniture (2 persen), dan Walking Aids and Rehabilitation (1,8 persen).

Serangkaian ekspansi juga telah dijalankan perseroan sepanjang periode berjalan 2022. Saat ini, OneMed telah memulai pembangunan Pabrik Mojoagung II dan menandatangani perjanjian pemanfaatan lahan untuk Pabrik Batang.

Ekspansi yang dirancang oleh OneMed sejalan prospek cerah industri alat kesehatan di Indonesia. Indonesia sendiri diprediksi menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan GDP per kapita tercepat di Asia Pasifik dengan proyeksi pertumbuhan tahunan 7,1 persen sepanjang 2021 hingga 2026, melampaui Thailand (5,3 persen) dan Jepang (4,7 persen).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper