Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Diproyeksi Kinclong Semester II/2025, Mampu Tembus US$3.600?

Harga emas diproyeksikan mencapai US$3.600 per troy ounce pada semester II/2025.
Karyawati memperlihatkan logam mulia di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jakarta, Senin (2/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan logam mulia di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jakarta, Senin (2/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas dunia diproyeksi kinclong setelah adanya ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed. Harga emas diramal menggapai level US$3.600 per troy ounce dalam jangka panjang. 

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (4/8/2025) pukul 08:54 WIB, harga emas di pasar spot tercatat turun 0,35% ke level US$3.351,73 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex terpantau naik tipis 0,06% pada US$3.401,90 per troy ounce.

Namun, sebelumnya pada akhir pekan lalu harga emas sempat menguat tajam lebih dari 1,5%.

Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menilai kombinasi dari pelemahan data tenaga kerja AS dan memburuknya ketegangan global telah mendorong para investor kembali mengalihkan aset ke logam mulia sebagai safe haven utama.

Data Nonfarm Payrolls (NFP) yang dirilis pada akhir pekan menunjukkan tambahan lapangan kerja pada Juli hanya sebesar 73.000, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 110.000. 

Selain itu, angka pengangguran AS juga naik dari 4,1% menjadi 4,2%. Hal ini memberi sinyal bahwa ekonomi AS tengah mengalami perlambatan yang lebih tajam dari perkiraan sebelumnya. 

"Kondisi ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat, sebuah kondisi yang historisnya mendukung kenaikan harga emas," kata Andy dalam keterangan tertulis pada Senin (4/7/2025).

Namun demikian, Andy mengingatkan adanya potensi koreksi sementara akibat tekanan dari penguatan dolar AS yang terjadi pada awal sesi Asia hari ini. Dolar menguat seiring terjadinya rebound teknikal setelah pelemahan tajam usai rilis NFP. Akibatnya, emas kehilangan sebagian traksi dan sempat terkoreksi.

Dari sisi teknikal, Andy menjelaskan bahwa saat ini harga emas kembali menunjukkan penguatan tren naik (bullish). Hal ini tecermin dari pola candlestick yang terbentuk di akhir pekan lalu serta konfirmasi dari indikator moving average yang mengarah ke atas. 

Dengan tren tersebut, peluang harga untuk kembali naik dalam waktu dekat cukup terbuka lebar. Proyeksi teknikal menyebutkan bahwa selama tekanan beli atau bullish terus berlanjut, harga emas berpotensi menembus level resistance selanjutnya di kisaran US$3.363.

Namun jika harga gagal mempertahankan kekuatan bullish-nya dan mengalami koreksi lebih lanjut, maka level support terdekat berada di sekitar US$3.338. 

Terdapat sejumlah sentimen yang bisa dicermati, mulai dari dinamika geopolitik dan perkembangan kebijakan perdagangan AS yang bisa menjadi pemicu volatilitas tambahan di pasar.

Faktor lain yang turut menjadi perhatian pasar adalah kebijakan tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Langkah tersebut memicu ketidakpastian baru dalam hubungan dagang global. 

Sementara, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga emas dunia dapat menembus level US$3.350 per troy ounce pada pekan ini. Prediksi ini didukung analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren kenaikan harga.

“Harga emas akan bergerak di kisaran support US$3.334 per troy ounce hingga resistance US$3.350 per troy ounce dalam jangka pendek. Namun, dalam semester II/2025, saya optimistis emas bisa mencapai US$3.600,” kata Ibrahim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro