Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka tergelincir ke zona merah hari ini, Senin (3/8/2025). Sejumlah saham seperti BBRI, AMMN, hingga BRPT terjun ke zona merah.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG dibuka menguat pada level 7.552,49 sesaat setelah pembukaan perdagangan. IHSG bergerak pada rentang 7.527—7.560 sesaat setelah pembukaan.
Sebanyak 247 saham menguat, 143 saham melemah, dan 241 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG adalah sebesar Rp13.616 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham yang melemah pagi ini. Saham BBRI turun 1,07% ke level Rp3.700 pagi ini.
Kemudian saham emiten tambang emas PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) juga turun 2,65% pagi ini ke level Rp8.250 per saham.
Saham lain yang juga melemah adalah saham milik Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang turun 0,37% ke level Rp2.680.
Di sisi lain, saham-saham yang menguat pagi ini adalah saham COIN yang naik 19,38% ke level Rp955, saham RAJA menguat 3,82% ke level Rp2.990, dan saham TLKM naik 1,01% ke level Rp3.010 per saham.
Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan dari AS, data nonfarm payrolls Juli tercatat sebanyak 73.000, di bawah estimasi 110.000. Untuk data nonfarm payrolls Juni direvisi turun menjadi 14.000 dari 147.000 dan bulan Mei direvisi menjadi 19.000 dari 125.000.
Hal ini mengindikasikan pasar tenaga kerja AS mulai melemah, yang menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
“Data tenaga kerja terbaru tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September mendatang,” tulis Phintraco Sekuritas.
Sementara itu, Presiden Trump melalui perintah eksekutif menetapkan tarif impor antara 10%-41% untuk 68 negara mitra dagang yang akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Sebagai dampak dari potensi penurunan suku bunga The Fed pada September, tarif impor dan pengunduran diri salah seorang Gubernur The Fed, U.S. 10-year Bond Yield turun 13 bps di level 4,236%. Hal tersebut juga mendorong penguatan harga emas akibat permintaan akan safe haven. Harga minyak turun karena kekhawatiran akan kenaikan produksi oleh OPEC+ pada September.
Dari domestik, investor akan menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 yang diperkirakan 4,8% YoY dari 4,87% YoY dan 3,7% QoQ dari negatif 0,98% QoQ.
Selain itu investor masih akan mencermati kelanjutan musim laporan keuangan kuartal II/2025. Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak fluktuatif di 7.400-7.680 seiring pasar yang akan lebih reaktif pekan ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.