Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Black Diamond (COAL) Raih Dana IPO Rp125 Miliar, Sahamnya Mampu ARA?

Saham PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL), yang listing di Bursa hari ini, mendapatkan sentimen positif dari memanasnya harga batu bara.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL), emiten batu bara akan listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (7/9/2022). Di tengah memanasnya harga batu bara, apakah saham COAL mampu mencapai batas auto reject atas (ARA)?

Black Diamond akan menjadi perusahaan tercatat ke-44 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022. 

Black Diamond menetapkan harga saham perdana Rp100 per saham dan menawarkan 1,25 miliar saham baru atau setara 20 persen dari modal ditempatkan disetor setelah initial public offering/IPO. Adapun nilai nominal saham COAL adalah Rp10 per saham. 

Berdasarkan prospektus tambahan, Black Diamond Resources membidik dana segar maksimal Rp125 miliar dari IPO ini.

Black Diamond Resources menunjuk PT Fajar Sekuritas untuk menangani IPO. Sesuai rencana, dana hasil IPO akan diserap untuk dua kebutuhan perseroan. Pertama, sekitar Rp40 miliar akan disalurkan kepada anak usaha yakni PT Dayak Membangun Pratama (DMP) dan digunakan untuk keperluan belanja modal oleh DMP.

"Sebesar Rp30,88 miliar akan disalurkan kepada DMP dan akan dipergunakan untuk membayar utang lain-lain DMP kepada kontraktor PT Heral Eranio Jaya dan CV Putra Jaya atas pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan," tulis manajemen dalam prospektus.

Adapun PT Heral Eranio Jaya dan CV Putra Jaya selaku kontraktor bukanlah perusahaan yang terafiliasi dengan perseroan dan DMP.

Selanjutnya, sekitar Rp9,11 miliar akan digunakan untuk pembangunan mess karyawan dan workshop DMP.

Terakhir, sisa dana IPO akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk untuk modal kerja antara lain untuk membayar vendors dan suppliers DMP, untuk membayar biaya para kontraktor tambang, untuk pembelian bahan bakar, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang serta keperluan umum perusahaan termasuk gaji karyawan.

Black Diamond Resources merupakan perusahaan induk atas perusahaan pemegang IUP produksi batu bara, yakni DMP yang melakukan aktivitas penambangan di area Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Per 31 Desember 2021, DMP membukukan penjualan batu bara sebasar 208.254 metrik ton (MT) dengan rata-rata harga sebesar Rp834.461 per metrik ton. DMP baru memulai produksinya pada2021. Saat ini tambang batubara DMP memiliki kapasitas produksi 1.500.000 metrik ton per tahun.

Sementara itu, harga batu bara global telah mencapai level US$460 per ton sehingga memberikan sentimen positif bagi emiten batu bara. Akankah saham COAL ikut memanas dan mencapai ARA?

Auto Rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa. Auto rejection diterapkan untuk memastikan perdagangan saham berjalan dalam kondisi wajar.

Jika saham berfluktuasi dengan harga tinggi dan menembus batas atas atau bawah, sistem bursa akan menolak 'order' secara otomatis yang ditetapkan oleh BEI. Batas tersebut yang dinamakan auto reject atas dan bawah.

Sebuah saham yang terus menerus mengalami kenaikan, akan dikategorikan ARA. Batasan auto rejection yang berlaku selama pandemi saat ini yakni rentang harga Rp50-Rp200 berlaku ARA 35 persen, lalu rentang harga lebih dari Rp200-Rp5.000 berlaku ARA 25 persen, dan rentang di atas Rp5.000 berlaku ARA 20 persen.

Sementara itu, sejak pandemi, batas ARB diubah menjadi 7 persen untuk ketiga rentang saham tersebut atau auto reject asimetris. Hal ini untuk menahan penurunan harga saham dan IHSG secara signifikan.

Dengan estimasi kenaikan maksimal 35 persen, maka saham COAL bila mencapai batas ARA berada di posisi Rp135 per saham.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper