Bisnis.com, JAKARTA – Minat investor terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (5/7/2022) dinilai masih cukup positif di tengah proyeksi penurunan defisit APBN 2022.
Berdasarkan keterangan resmi dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, kondisi pasar domestik masih dibayangi kehati-hatian mengantisipasi tingginya tingkat inflasi global dan kemungkinan terjadinya resesi di AS.
Selain itu, kebijakan bank sentral lebih lanjut dalam mengendalikan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi masih menjadi fokus utama investor.
Pemerintah mengurangi target penerbitan SBN (Neto) menjadi Rp961 triliun dari Rp991 triliun melalui Perpres nomor 98 Tahun 2022. Meski demikian, pelaku pasar dinilai masih merespon dengan baik penurunan target lelang SBN seiring dengan proyeksi realisasi penurunan defisit APBN 2022.
“Respon positif investor tercermin dari penawaran (bids) yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp25,98 triliun yang secara bid to cover ratio meningkat menjadi 1,88 kali dibanding sebelumnya 1,86 kali,” demikian kutipan keterangan resmi tersebut, Selasa (5/7/2022).
Seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun kembali mendominasi demand investor pada lelang hari ini, yang mencapai 73,73% dari total penawaran yang masuk (incoming bids) dan 66,67% dari total penawaran yang dimenangkan (awarded bids).
Baca Juga
Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp13,66 triliun atau 52,57% dari total penawaran yang masuk dan dimenangkan sebesar Rp5,5 triliun, 39,86% dari total penawaran yang dimenangkan.
Partisipasi investor asing mayoritas juga pada tenor 5 dan 10 tahun, dengan total penawaran masuk mencapai Rp3,57 triliun atau 13,74% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp1,69 triliun atau 47,31% dari total incoming bids investor asing.
Secara umum, level rata-rata imbal hasil tertimbang atau weighted average yield (WAY) yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung dinamis terpengaruh kondisi global. Untuk SUN seri benchmark 10 tahun,FR0091, WAY yang dimenangkan lebih rendah 21bps dibanding lelang sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp13,8 triliun.
Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2022.