Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya [WSKT] hingga Jasa Marga [JSMR] Berlomba Divestasi Tol, Sehat kah?

Sejumlah aksi divestasi mulai dilaksanakan oleh WSKT, JSMR, PTPP, hingga WIKA. Apakah kebijakan ini sehat untuk perusahaan ke depannya? Berikut penjelasannya.
Kepadatan kendaraan pemudik akibat pertemuan off ramp arah Cikampek Jalan Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah KM 48 di Karawang, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/YU
Kepadatan kendaraan pemudik akibat pertemuan off ramp arah Cikampek Jalan Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah KM 48 di Karawang, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/YU

Bisnis.com, JAKARTA - BUMN karya mulai merealisasikan aksi divestasi asetnya hingga awal Juli 2022. Sejumlah aksi divestasi mulai dilaksanakan oleh WSKT, JSMR, PTPP, hingga WIKA.

Emiten pengelola tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) baru-baru ini melepas 40 persen kepemilikannya di Jalan Tol Layang Cikampek dengan nilai hingga Rp4,03 triliun ke PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META).

Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) baru saja menandatangani pelepasan 55 persen kepemilikan tol Cimanggis-Cibitung senilai Rp1,7 triliun ke PT Sarana Multi Infrastruktur.

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melepas keseluruhan sajam tol Kunciran-Cengkareng ke JSMR dengan nilai Rp51,13 miliar. PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) melalui PT PP Properti Tbk. (PPRO) mendivestasi kepemilikan kawasan komersial Aerocity Kertajati sebesar 51 persen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijaya Prasetyo menjelaskan divestasi memiliki berbagai tujuan seperti modal ekspansi, melunasi utang dan perampingan perusahaan atau efisiensi dengan jalan menjual sebagian aset pada divisi tertentu ataupun kepemilikan pada anak perusahaannya.

"Adapun, emiten konstruksi plat merah ramai-ramai melakukan divestasi saat ini diproyeksikan juga sebagai sentimen yang baik. Oleh karena tujuan-tujuan divestasi yang disampaikan di atas hampir semua dapat terwujud dengan divestasi yang dilakukan," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (5/7/2022).

Menurutnya, hampir rata-rata emiten konstruksi memiliki jumlah utang yang cukup besar, diiringi dengan kinerja yang tertekan selama tahun pandemi kemarin, khususnya 2020 dan 2021.

Namun, divestasi ini akan mengurangi kepemilikan aset emiten yang bersangkutan serta pendapatannya, seperti JSMR yang melepas 40 persen kepemilikan saham di JJC, dimana ruas tol ini memberikan pendapatan tertinggi jika disandingkan dengan entitas anak yang lain di tahun 2021.

Berbeda halnya dengan WSKT yang melakukan divestasi pada entitas anaknya PT Cimanggis Cibitung Tollways yang menorehkan kerugian pada 2021 kemarin. Walau usia operasi komersialnya masih sangat muda di 2020 kemarin, tetapi divestasi ini dinilai cukup baik.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher Jordan mengatakan biasanya aset-aset yang dijual itu yang menghasilkan pendapatan lambat meskipun secara nilai masih ada ruang kenaikan.

"Dananya bisa digunakan untuk berbagai hal, bisa refinancing bayar utang atau untuk mendanai proyek baru lainnya. Emiten-emiten ini pasti sudah ada perhitungannya masing-masing makanya melakukan divestasi tersebut," jelasnya kepada Bisnis.

Di antara emiten-emiten tersebut, Dennis merekomendasikan saham JSMR dan PTPP. Alasannya, dia melihat kedua saham ini dalam jangka pendek ada potensi bullish.

Hal ini terlihat dari pelemahan yang telah terjadi sebelumnya, kedua emiten tersebut telah mencapai area jenuh jual.

Sementara itu, Frankie menilai saham-saham konstruksi plat merah ini setelah divestasi ini tergolong cukup menarik.

Terlebih lagi rata-rata saham emiten konstruksi plat merah ini sudah mengalami koreksi yang cukup besar seperti WIKA pada target technical di 1.020, JSMR pada level 4.000 dan PTPP di kisaran level 1.000.

"Namun untuk dicermati adalah isu kenaikan suku bunga, yang sangat berpengaruh dalam menekan saham emiten real estat, properti dan konstruksi," tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper