Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Kenaikan Suku Bunga The Fed dan BI, Begini Potensi Pasar Reksa Dana

Kondisi pasar global dan domestik yang masih volatil mendorong investor waspada, sehingga berdampak pada pasar reksa dana.
ilustrasi investasi reksa dana
ilustrasi investasi reksa dana

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan suku bunga The Fed mengakibatkan pelemahan di pasar modal Tanah Air. PT Infovesta Utama pun menyarankan pelaku pasar untuk masih terus waspada pada perkembangan ekonomi global maupun domestik pekan ini.

Mengutip laporan mingguan Infovesta, Senin (20/6/2022), dijelaskan bahwa saat ini kondisi global masih fluktuatif karena masih ada potensi kenaikan kembali suku bunga oleh The Fed dalam jangka pendek, setelah pekan lalu The Fed menaikkan suku bunga. 

Sementara kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin (bps) pada pekan lalu membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 2,11 persen untuk periode 10-17 Juni 2022.

Infovesta sendiri melihat kebijakan The Fed tersebut adalah upaya untuk menekan tingginya inflasi. Namun pelaku pasar juga mengkhawatirkan adanya resesi global dan akhirnya mengguncang pasar. 

“The Fed sendiri tidak menutup kemungkinan bahwa kebijakan kenaikan suku bunga masih akan berlanjut dalam jangka pendek,” tulis Infovesta dalam laporannya, Senin (20/6/2022). 

Infovesta mengungkapkan, salah satu penyebab kenaikan inflasi di Amerika Serikat adalah adanya gangguan rantai pasokan perdagangan akibat invasi perang Ukraina-Rusia yang belum berakhir. 

Ditambah lagi, permintaan terhadap rantai pasokan yang meningkat tinggi setelah melalui Covid-19.

Sementara itu, di dalam negeri. Infovesta menyatakan sentimen negatif dari rilis data surplus perdagangan Indonesia periode Mei yang lebih rendah dari ekspektasi. Selain itu pekan lalu, juga menunjukkan kenaikan jumlah kasus Covid-19. 

Akibatnya nilai tukar rupiah melemah sebesar 1,84 persen ke level Rp14.823 per dolar AS pada pekan lalu, setelah sepanjang tahun mampu bergerak stabil.  

Meski demikian, menurutnya pelaku pasar melihat data-data ekonomi Indonesia masih cukup solid. Di sisi lain, kenaikan harga komoditas disebutkan turut memberikan sentimen positif bagi pasar.

“Naiknya outlook rating Indonesia dari negatif menjadi stabil juga menjadi faktor pendukung lainnya,” tulisnya. 

Ke depannya, laporan mingguan tersebut juga memprediksi kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) pada pekan depan yang menurutnya dapat mempengaruhi pergerakan terhadap pasar. 

Berdasarkan sentimen di atas, Infovesta memaparkan potensi kinerja reksa dana kedepannya dan memberikan rekomendasi untuk setiap instrumen reksa dana kepada para investor.

“Kami melihat kinerja reksa dana saham sedang dalam tren bearish sehingga investor sebaiknya waspada terhadap berita ekonomi terutama rilis kebijakan suku bunga BI pekan depan,” ujar Infovesta.

Laporan tersebut mengatakan investor juga dapat mempertimbangkan reksa dana indeks saham untuk memperkecil risiko pemilihan saham atau sektor yang kurang tepat.

Di sisi lain untuk pasar reksa dana pendapatan tetap disebutkan masih dalam tren pelemahan.

Pekan lalu, untuk kinerja reksa dana konvensional maupun syariah dalam sepekan mengalami pelemahan kecuali untuk instrumen reksa dana pasar uang. Adapun reksa dana saham tercatat turun paling dalam yaitu sebesar 2,34 persen.

Sementara untuk reksa dana syariah, pelemahan paling dalam terjadi pada reksa dana campuran syariah yang turun sebesar 1,85 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper