Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 8,6 Juta, Lulusan SMA Punya Aset Rp198,77 Triliun

KSEI mencatat investor pasar modal Indonesia telah menembus 8,6 juta per akhir April 2022 atau naik 15,11 persen dari posisi akhir tahun 2021. Mayoritas investor adalah lulusan SMA.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal dari akhir 2021 hingga April 2022 mencapai 15,11 persen. Mayoritas investor merupakan lulusan SMA.

KSEI mencatat kondisi pasar modal Indonesia selama Ramadan 2022 masih dalam kondisi baik dan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari jumlah investor pasar modal Indonesia yang terus meningkat dan telah menembus 8,6 juta per akhir April 2022 atau naik 15,11 persen dari posisi akhir tahun 2021.

Sesuai data di KSEI per akhir April 2022, sektor finansial masih menjadi pilihan favorit bagi investor gen Z dan milenial untuk berinvestasi, disusul dengan saham dari sektor infrastruktur.

Data pada akhir April 2022 juga menunjukan bahwa investor dengan latar pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) semakin banyak yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal.

Secara demografi dilihat dari tingkat pendidikan, per akhir April 2022 jumlah investor pasar modal didominasi oleh investor dengan pendidikan terakhir SMA yang mencapai persentase sebesar 60,57 persen dengan nilai aset saham Rp160,69 triliun serta nilai aset reksa dana Rp38,08 triliun.

Selanjutnya, disusul dengan tingkat pendidikan S1 (29,42 persen), D3 (7,32 persen) dan S2 (2,69 persen).

Namun, dilihat dari sisi jumlah aset, investor dengan tingkat pendidikan S1 memiliki jumlah aset terbesar dengan nilai aset saham mencapai Rp427,51 triliun dan nilai aset reksa dana mencapai Rp106,43 triliun.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menyatakan data tersebut membuktikan investor dengan tingkat pendidikan terakhir SMA sudah banyak yang melirik pasar modal sebagai alternatif investasi.

"Sinyal ini menunjukan pasar modal bukan lagi menjadi investasi bagi kalangan tertentu saja, tetapi merupakan pilihan masyarakat Indonesia," jelasnya, Kamis (2/6/2022).

Uriep juga menambahkan, faktor pendukungnya antara lain investasi di pasar modal yang semakin mudah diakses oleh masyarakat, salah satunya dengan adanya pembukaan rekening online yang diinisiasi KSEI sejak tahun 2019.

Selain sektor finansial dan infrastruktur, lima sektor lain yang paling banyak diminati oleh investor dengan tingkat pendidikan terakhir SMA dalam berinvestasi adalah consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, energy, basic materials dan properties & real estate.

Data transaksi di Bursa Efek Indonesia juga menunjukkan kondisi yang sangat positif. Tercatat hingga April 2022 rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp15,4 triliun dan rata-rata frekuensi transaksi harian mencapai 1,4 juta kali transaksi.

Dari data tersebut RNTH investor dengan pendidikan terakhir SMA tercatat mencapai Rp1,4 triliun (9,1 persen dari total RNTH) dengan rata-rata frekuensi transaksi lebih dari 271 ribu kali (18,9 persen dari total rata-rata frekuensi transaksi).

Dari sisi industri reksa dana, investor lokal mendominasi dengan komposisi kepemilikan aset sebesar 97 persen. Reksa dana pasar uang masih merupakan reksa dana yang paling diminati oleh investor dengan jumlah investor lebih dari 2,2 juta disusul oleh reksa dana pendapatan tetap dengan jumlah investor mencapai 924 ribu dan reksa dana saham dengan jumlah investor mencapai 715.000.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper