Bisnis.com, JAKARTA – Bekerja sama dengan produsen bus listrik BYD Auto, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) mendatangkan 1 unit bus listrik tipe K9 di Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)/
Bus tersebut rencananya akan menjadi bahan penelitian di laboratorium yang dibangun VKTR bersama dengan PENS, yakni PENS - VKTR Innovation Lab of Transport Electrification di kampus PENS, Surabaya, Jawa Timur.
Bus dengan panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,3 meter ini dikendarai via tol Trans Jawa, dari Jakarta menuju Surabaya, dengan penumpang sebanyak Sembilan orang.
“Unit bus ini akan menjadi salah satu perhatian utama dari penelitian yang akan dilakukan oleh Tim Peneliti PENS ke depan,” jelas Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono, dalam keterangan pers, dikutip Selasa (31/5/2022).
Dalam perjalanannya, bus ini menempuh jarak kurang lebih sejauh 796 kilometer. Sepanjang perjalanan, bus melakukan penambahan daya (recharging) sebanyak 2 kali, yakni di Kantor PLN Pekalongan, Jawa Tengah dan PLN Ngawi, Jawa Timur.
“Dalam kondisi baterai penuh, bus ini mampu menempuh jarak 200 hingga 250 kilometer di dalam kota dan 400 hingga 500 kilometer di tol dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Kami berterima kasih kepada pihak PLN yang telah mendukung penuh perjalanan bus listrik ini, sehingga lancar dan selamat sampai tujuan,” tambah Gilarsi.
Baca Juga
Gilarsi mengatakan, karena masih minimnya stasiun pengisian daya, dalam perjalanannya bus listrik ini dikondisikan untuk hanya berjalan dengan kecepatan maksimal 70 km per jam. Hal ini dilakukan untuk menghemat daya baterai.
“Proses penambahan daya bus listrik ini membutuhkan waktu sebanyak 3 hingga 4 jam, dari kondisi 0 persen hingga 100 persen. Durasi charging-nya akan lebih singkat jika kondisi batere di atas 50 persen saat dilakukan penambahan daya. Jadi, jika stasiun pengisian kendaraan listrik sudah banyak tersedia sepanjang tol Trans Jawa, saya yakin perjalanan akan lebih menghemat waktu,” terangnya.
Bus listrik bertransmisi automatic dan berbodi rendah ini cukup nyaman ditumpangi untuk perjalanan jarak jauh. Pada jantung pacunya, BYD K9 ini dibekali motor listrik AC Synchronous Motor yang mampu menyemburkan tenaga 300 kW atau setara 402 dk dan torsi puncak 1.100 Nm.
Guna memberikan kenyamanan dan keselamatan yang lebih maksimal, bus listrik ini juga sudah dibekali dengan suspensi udara serta sistem pengereman ABS dan EBD.
“Para penumpang dijamin akan merasakan kenyamanan. Selain lebih senyap, bus berjalan di atas aspal dengan lebih stabil dan tenang,” jelasnya.
Sebelumnya, VKTR telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak. Antara lain produsen bus listrik terkemuka dunia BYD Auto, produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt, perusahaan karoseri Tri Sakti, perusahaan teknologi heavy mobility dari Inggris Equipmake dan sejumlah pihak lainnya.
Menurut Gilarsi, kerja sama dengan pelbagai pihak, dari produsen kendaraan listrik, produsen baterai, manufaktur, hingga lembaga perguruan tinggi memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh VKTR demi keinginan untuk melakukan lokalisasi teknologi.
Lebih lanjut, Gilarsi mengatakan, ke depan pihaknya yakin bahwa teknologi dan industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang sangat cepat.
VKTR telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda, Hal ini kami lakukan untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia.
“Kami juga akan memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. Dengan dukungan pemerintah, para pebisnis terkait serta masyarakat luas, VKTR akan mampu menjadi pemain utama dalam bisnis dan industri kendaraan listrik yang dapat dibanggakan,” jelasnya.