Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WSKT hingga IATA Mau Rights Issue, Begini Saran untuk Investor

Sejumlah emiten telah mengumumkan rencana penggalangan dana melalui rights issue dengan total nilai sekira Rp7,5 triliun pada tahun ini.
Indonesia Investment Authority (INA), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) mengumumkan kerja sama investasi untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia. Presiden RI Joko Widodo menyaksikan acara penandatanganan tersebut didampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia./Waskita Karya
Indonesia Investment Authority (INA), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) mengumumkan kerja sama investasi untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia. Presiden RI Joko Widodo menyaksikan acara penandatanganan tersebut didampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia./Waskita Karya

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue kembali marak. Investor diminta lebih jeli membeli saham-saham yang diterbitkan tersebut.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita menjelaskan rights issue merupakan salah satu aksi korporasi yang dilakukan untuk menambah modal kerja. Rights issue adalah hak yang ditawarkan kepada pemegang saham untuk membeli efek baru, yang nantinya dapat dikonversi menjadi saham.

"Sebelum menebus rights issue, para investor harus lebih jeli dalam menganalisa mengenai untuk apa dana rights issue ini digunakan, apakah untuk ekspansi bisnis, atau akan digunakan untuk pembayaran utang," jelasnya kepada Bisnis, Senin (30/5/2022).

Penerbitan rights issue dengan peruntukkan ekspansi perusahaan tentunya menjadi sentimen positif yang berpotensi memunculkan optimisme di pasar. Bahkan, ketika emiten resmi mengeluarkan berita aksi korporasi, beberapa trader atau pelaku pasar biasanya mengambil momentum euforia ini.

Di sisi lain, secara teknikal IHSG berhasil kembali bergerak bullish di dalam pola parallel channel. Penguatan IHSG selama sepekan terakhir ini pun didukung oleh investor asing yang membukukan net buy Rp1,85 triliun.

Para investor tampaknya cukup optimistis terhadap perkembangan perekonomian Amerika Serikat yang dinilai cukup solid di tengah pengetatan kebijakan the Fed.

Kenaikan suku bunga The Fed dan perkembangan inflasi di Amerika ini berpotensi memicu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan 7DRRR di 3,5 persen. Pemerintah memberi sinyal akan mempertahankan harga BBM Pertalite, LPG 3 kg dan tarif listrik di bawah 3000VA dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.

"Hal ini diharapkan mampu mengendalikan perkembangan inflasi dan menjaga perekonomian dalam negeri tetap solid," katanya.

Sejumlah emiten telah mengumumkan rencana penggalangan dana melalui rights issue dengan total nilai sekira Rp7,5 triliun pada tahun ini.

Komitmen rights issue tersebut datang dari 4 emiten, yakni PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) sebesar Rp3,5 triliun, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) sebesar Rp1,89 triliun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) sebesar Rp1 triliun dan PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) sebesar Rp133 miliar disertai penerbitan waran.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper