Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia mengungkapkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan besok, Rabu (18/5/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan dengan menguat 0,70 persen atau 46,47 poin sehingga parkir di level 6.644,47 pada perdagangan hari ini, Selasa (17/5/2022).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat didukung oleh bargain hunting setelah pelemahan selama sepekan terakhir.
Dennies menyampaikan, investor menilai penurunan harga saham telah mencapai area oversold meskipun di sisi lain pasar saham masih dibayangi kekhawatiran sentimen global.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG menguat. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick, IHSG membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan.
“Pergerakan akan didorong rilis kinerja emiten per kuartal I/2022. Di sisi lain, pergerakan akan terbatas dibayangi sentimen global yang masih khawatir akan inflasi yang mungkin tak terbendung,” dikutip Selasa (17/5/2022).
Baca Juga
Untuk perdagangan besok, Rabu (18/5/2022), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.577 dan 6.511 serta resistance 6.706 dan 6.769.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
HMSP PT HM Sampoerna Tbk. (Target Price: 1.075 – 1.100)
Entry Level: 1.030 – 1.055
Stop Loss: 1.020
Secara teknikal candlestick melemah namun masih bertahan di area support. Pergerakan masih berada di rentang trend penguatan.
TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (Target Price: 1.030 – 1.045)
Entry Level: 985 – 1.000
Stop Loss: 970
Secara teknikal candlestick melemah namun masih bertahan di area support. Pergerakan kembali ke rentang trend konsolidasi jangka pendek.
INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (Target Price: 6.550 – 6.650)
Entry Level: 6.350 – 6.450
Stop Loss: 6.300
Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.