Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin (21/7/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti BRPT, DSNG, hingga ANTM mendorong laju indeks ke zona hijau.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Bisnis-27 ditutup menguat ke level 505,18 atau naik 0,42%. Sepanjang hari, indeks diperdagangkan pada level 501,21–507,35.
Indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia ini ditutup dengan 15 saham menguat, 11 melemah, dan hanya 1 saham stagnan.
Penguatan terutama dipimpin oleh PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) yang melesat 9,84% ke Rp1.060. Pada posisi kedua, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 7,41% ke Rp3.190, dan saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) menguat 6,15% ke Rp190.
Selain itu, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turut menguat dengan terapresiasi 5,75% ke Rp2.390, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) menguat 4,26% ke Rp2.450, dan saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) menguat 2,11% ke Rp22.950.
Sebaliknya, sejumlah saham yang menahan laju indeks adalah PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) yang terkoreksi 4,08% ke Rp940, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang melemah 1,22% ke Rp2.420, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turut melemah 0,89% ke Rp2.230.
Sejumlah saham perbankan juga melemah pada perdagangan hari ini. Sebut saja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing melemah 1,27%, 1,21%, dan 0,78%.
Satu saham yang tidak bergerak pada perdagangan hari ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN).
Sebelumnya, Sebelumnya, Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus, mengatakan bahwa pelaku akan mencermati arah kebijakan suku bunga global dan rilis kinerja emiten kuartal II/2025 sebagai sentimen utama.
Dari eksternal, para pelaku pasar disebut akan mencari tahu pertimbangan apa saja yang akan dibawa pada FOMC Meeting terkait prospek arah suku bunga.
Selanjutnya, ada sentimen S&P Global Manufacturing PMI Flash Amerika Serikat bulan Juli yang diprediksi melemah 0,5 poin dari level 52,9 ke level 52,4.
“Sementara itu, dari domestik, para pelaku pasar menanti hasil kinerja emiten di kuartal kedua atau semester I/2025 yang berpotensi menjadi sentimen bagi harga saham emiten tersebut,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (21/7/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.