Top Gainers Sepekan: YPAS, ESSA, hingga Saham Wulan Guritno LUCY Paling Cuan

Bisnis.com, JAKARTA -  Saham emtiten manufaktur dan tas anyaman polypropylene, PT Yanaprima Hastapersada Tbk. (YPAS), menejadi jawara saham atau masuk dalam jajaran top gainers dengan kenaikan harga tertinggi selama periode sepekan 28 Maret-1 April 2022, di tengah kenaikan IHSG.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia periode 28 Maret-1 April, emiten YPAS mengalami kenaikan harga saham hingga 63,72 persen ke level 925 dari pekan sebelumnya 565. Kemudian disusul oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) yang meningkat 49,18 persen pada level 364.

Menyusul berikutnya, saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. (LUCY). Saham terafiliasi Wulan Guritno tersebut melonjak hingga 47,06 persen ke level 125 dari sebelumnya 85 dan melengkapi posisi tiga besar sebagai saham jawara.

Di belakang LUCY, menyusul saham PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) yang meningkat hinga 42,22 persen. Melengkapi lima besar, saham PT Dafam Properti Tbk. (DFAM) dengan peningkatan 39,09 persen.

Sementara emiten lainnya yang termasuk dalam jajaran top gainers antara lain PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS), PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML), dan PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI).

Sementara itu, BEI mencatat sejumlah rapor positif kinerja pasar modal seperti meningkatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar.

Ph. Sekretaris Perusahaan BEI Aulia Noviana menyampaikan data perdagangan BEI selama sepekan 28 Maret-1 April 2022 ditutup bervariasi. Kenaikan terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa yang ditutup meningkat 1,10 persen menjadi Rp8.909,474 triliun dari Rp8.812,308 triliun pada pekan sebelumnya.

"Kemudian kenaikan juga terjadi pada IHSG, yaitu sebesar 1,09 persen menjadi 7.078,76 dari posisi 7.002,53 pada pekan sebelumnya," paparnya dalam siaran pers.

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan ditutup turun 0,97 persen menjadi Rp13,84 triliun dari Rp13,97 triliun pada pekan yang lalu. Rata-rata volume transaksi harian Bursa ditutup mengalami penurunan 10,35 persen menjadi 22,536 miliar saham dari 25,137 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Data rata-rata frekuensi harian Bursa selama sepekan turut mengalami perubahan sebesar 3,14 persen menjadi 1.242.024 transaksi dari 1.282.303 transaksi pada pekan sebelumnya.