Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Masa Pemulihan Ekonomi, Prospek IDX Consumer Non-Cyclicals Positif

Kebutuhan atas barang-barang akan naik di masa pemulihan membuat IDX Sector Consumer Non-Cyclicals alias sektor barang konsumen primer juga akan terdorong naik. 
Pegawai melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/1/2022). Bisnis/Himawan L Nugraharn
Pegawai melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/1/2022). Bisnis/Himawan L Nugraharn

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek IDX Sector Consumer Non-Cyclicals pada tahun dinilai positif beriringan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi yang menjadi faktor utamanya. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengestimasi pemulihan ekonomi pada tahun ini bisa mendekati masa sebelum pandemi Covid-19 sehingga kebutuhan atas barang-barang akan naik yang membuat IDX Sector Consumer Non-Cyclicals alias sektor barang konsumen primer juga akan terdorong naik. 

“Sebenarnya prospeknya bagus untuk sektor tersebut…sepanjang aktivitas masyarakat bisa pulih mendekati sebelum pandemi ya pasti kebutuhan atas barang-barang itu akan naik,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Selasa (25/1/2022). 

Wawan pun memaparkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi di tahun ini cukup tinggi dengan kenaikan di sekitar 5 persen. Adapun pada awal tahun ini dia menjelaskan bahwa salah satu pendukung ekspektasi pemulihan ekonomi ini adalah tingginya harga batu bara dan sangat baik. 

Menurutnya, berdasarkan pengalaman, ketika harga batu bara naik biasanya pemerintah akan memiliki pasokan uang yang kemudian bisa digunakan untuk belanja modal. 

Hal tersebut ungkapnya membuat peredaran uang dimasyarakat meningkat dan seharusnya berimbas positif pada sektor konsumsi termasuk barang konsumen primer. Dan inilah menurutnya mengapa indeks sektoral tersebut diekspektasikan berkinerja positif pada tahun ini. 

Namun dengan adanya peningkatan kasus harian Covid-19 beberapa waktu ini, sentimen tersebut ungkapnya bisa menjadi faktor penekan kinerja IDX Sector Consumer Non-Cyclicals dan hal ini sudah mulai terasa di awal Januari ini. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Selasa (25/1/2022), menunjukkan IDX Sector Consumer Non-Cyclicals terkoreksi 1,37 persen year-to-date (ytd). Lebih lemah jika dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat melemah 0,20 persen ytd. 

Wawan pun mengungkapkan pelemahan indeks tersebut juga beriringan dengan rata-rata indeks lainnya yang juga terkoreksi karena walaupun sentimen ekspektasi yang kuat di awal tahun mengenai pertumbuhan ekonomi, tetapi menghadapi dua faktor penekan utama. 

Pertama, yang dijelaskan di atas adalah sentimen negatif dari sisi kesehatan yang menjadi kekhawatiran investor di domestik karena ada potensi kenaikan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Lalu sentimen negatif yang kedua yang merupakan isu global adalah adanya kemungkinan percepatan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat. 

Kendati demikian, Wawan mengatakan karena tahun ini baru berjalan satu bulan kurang, meski memang menghadapi sentimen negatif tersebut, dia mengaku masih menunggu katalis lain untuk tahun ini. 

Di sisi lain, terkait dengan isu ditundanya pemberlakuan cukai plastik, Wawan mengungkapkan hal tersebut akan menjadi katalis positif bagi emiten yang memang menggunakan plastik yang mana banyak digunakan oleh emiten makanan dan minuman. 

Menurutnya, penerapan cukai oleh pemerintah adalah pungutan untuk mengontrol sesuatu, sehingga semakin tinggi cukai akan berdampak pada penjualan produk. 

“Beberapa industri pasti akan terdampak tapi saya rasa tidak semuanya tergantung seberapa besar eksposur dia terhadap penggunaan plastik ini,” jelas Wawan. 

Berdasarkan catatan Bisnis, pada Desember lalu, pemerintah menyatakan bahwa pemberlakuan cukai plastik dan minuman berpemanis akan memperhatikan perkembangan kondisi ekonomi di tahun 2022 meski telah masuk ke dalam APBN 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper