Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Intraco Penta (INTA) Restrukturisasi Utang Rp2,3 Triliun

PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mengatur strategi restrukturisasi utang sambil meningkatkan kinerja penjualan.
Pekerja melakukan perawatan alat berat articulate dump truck di workshop PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (25/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja melakukan perawatan alat berat articulate dump truck di workshop PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (25/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk. (INTA) berupaya melakukan restrukturisasi utang. Diharapkan bisa selesai pada kuartal I atau kuartal II tahun depan.

Head of Finance Intraco Penta Daniel Kusniadi mengatakan, untuk utang INTA nilainya kurang lebih sekitar Rp2,3 triliun.

Skema penyelesaiannya antara lain ada aset yang ingin dioptimalkan untuk penyelesaian restrukturisasi, seperti aset non-core sementara sambil menyicil sisa utang sesuai kurun waktu yang disepakati.

“Harapannya penyeleasaiannya pada kuartal I atau II/2022. Komunikasi masih berjalan dengan baik dengan debitur, dengan Bank Mandiri,” jelasnya dalam paparan publik, Selasa (28/12/2021).

Terkait pendanaan, INTA juga aktif mencari investor strategis, terutama untuk pengembangan anak-anak usaha. Perusahaan terbuka bagi investor baik domestik maupun pihak luar negeri.

“Prospek ke depan cukup bagus, terutama karena program pemerintah yang terus membangun infrastruktur dan konstruksi. Selain itu, beberapa bulan terakhir sektor komoditas tambang menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Semua itu berarti penjualan alat berat akan terus terdongkrak. Permintaan alat berat, suku cadang, dan jasa-jasa pendukung akan terus meningkat,” jelasnya.

Sementara itu, untuk target pendapatan dan anggaran belanja modal tahun depan, INTA masih dalam proses finalisasi,

“Kita melihat pertumbuhan yang bisa membaik di tahun depan. Terutama melihat progres vaksinasi yang luar biasa, walaupun Juli kemarin paparan Covid-19 cukup parah, tapi membaik setelah PPKM Darurat. Kami berhati-hati untuk menyusun RKAB. Target kami bisa bertumbuh positif 5 persen-15 persen,” tambahnya.

Sektor yang diutamakan tetap di bisnis ini alat berat, karena INTA melihat peluang yang sangat baik di komoditas nikel dan komoditas yang lain.

“Kami lakukan diversifikasi usaha di luar sektor tambang, seperti di perkebunan, kehutanan, pertanian, konstruksi dan lain-lain. Karena kami yakin dengan diversifikasi kami bisa melewati berbagai dinamika yang terjadi di market Indonesia,” tambahnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper