Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit Dato' Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan penyelesaian 1 rumah sakit di Kota Bandung pada 2022.
Corporate Management Sejahteraraya Anugrahjaya menjelaskan untuk tahun 2021, ekspansi rumah sakit yang dilakukan SRAJ adalah melalui adanya penambahan rumah sakit Mayapada Hospital Surabaya yang baru saja dibuka pada 22 November 2021 yang lalu.
"Saat ini, Perseroan juga sedang melakukan proses pembangunan rumah sakit yang berlokasi di Bandung dengan target selesai pembangunan di akhir tahun 2022," urainya, Minggu (12/12/2021).
SRAJ menargetkan dapat mengoperasikan 5 rumah sakit tahun ini dan 6 rumah sakit pada tahun depan. Belanja modal yang disiapkan mencapai Rp800 miliar tahun ini.
Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya, Charlie Salim menjelaskan telah menyelesaikan pembangunan rumah sakit di Surabaya dengan kapasitas 200 tempat tidur yang terdiri atas 16 lantai dan 3 basement.
"Pandemi tak menghalangi semangat ekspansi RS baru, RS baru Mayapada Hospital Surabaya di Jalan Mayjen Sungkono menjadi fokus utama pengembangan perseroan dan sudah 84,7 persen secara keseluruhan proyek ini. Dengan beroperasi pada akhir Oktober 2021, menjadi RS tipe B," urainya.
Baca Juga
Selain Mayapada Hospital Surabaya, SRAJ juga tengah membangun gedung baru Mayapada Hospital Tangerang dengan tambahan jumlah kapasitas 91 tempat tidur yang terdiri atas bangunan baru 5 lantai dan gedung parkir. Pengerjaannya sudah 46,39 persen secara keseluruhan bangunan baru dapat beroperasi akhir Desember 2021.
Proyek lainnya, Mayapada Hospital Bandung, di jalan Terusan Buah Batu, rumah sakit tipe B dengan kapasitas 200 tempat tidur yang dibangun 11 lantai dan progres pembangunan baru 17,1 persen baru mencapai lantai 3.
"Topping off struktur awal Februari 2022, beroperasi penuh pada Desember 2022," urainya.
Lebih lanjut, SRAJ melakukan perawatan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku bagi kasus apapun terkait Covid-19, mengingat mulai adanya kekhawatiran varian baru Covid-19 Omicron.
"Kami juga memantau perkembangan dan pemberitahuan dari WHO mengenai varian terbaru, dibarengi dengan edukasi secara maksimal kepada masyarakat," imbuh manajemen.
