Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Syariah JII Bisa Menguat, Ini Rekomendasi Kiwoom Sekuritas

Dari 30 saham yang ada dalam indeks JII terdapat beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi investor seperti WIKA, PTPP, SMGR, dan INTP.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Analis memprediksi indeks Jakarta Islamic Indeks (JII) berpeluang untuk menguat pada penghujung 2021 dibandingkan level saat ini. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun ini hingga akhir perdagangan Jumat (10/12/2021), indeks JII terpantau terkoreksi hingga 9,19 persen. Sementara dalam sepekan terakhir indeks JII telah tumbuh hingga 2,12 persen dan parkir di level 572,49. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menyampaikan secara prospek, indeks JII di sisa Desember ini berpeluang untuk menguat dari level saat ini. 

Penguatan tersebut, ungkapnya, karena saham-saham yang mencatatkan penurunan signifikan saat ini telah memiliki tanda-tanda akan kembali menguat di akhir tahun ini. 

“Karena saham-saham yang mencatatkan penurunan signifikan seperti saham konstruksi salah satunya sudah ada tanda-tanda akan kembali menguat seiring adanya aksi window dressing di akhir tahun ini,” ungkap Sukarno kepada Bisnis, Kamis (9/12/2021). 

Kendati berpotensi menguat, Sukarno menyebutkan bahwa varian baru Covid-19 Omicron yang membuat kasus Covid-19 di dalam negeri meningkat dan menyebabkan pengetatan mobilitas masyarakat atau dinaikkannya level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan menjadi sentimen negatif bagi indeks. 

Sukarno mengungkapkan, dari 30 saham yang ada dalam indeks JII terdapat beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi investor dalam jangka pendek hingga menengah karena masih mencatatkan penurunan. Saham tersebut ujarnya diantaranya WIKA, PTPP, SMGR, dan INTP. 

Namun dia mengingatkan bahwa investor perlu menunggu momentum teknikal jika ingin berinvestasi pada saham-saham tersebut. 

“Pelemahan indeks JII sepanjang tahun berjalan ini karena dari total 30 saham yang berada di indeks ini yang masih mencatatkan penurunan 20 saham, sedangkan yang menguat hanya 10,” terangnya. 

Berdasarkan data yang ada, Sukarno memaparkan 10 saham yang mencatatkan return positif sepanjang tahun adalah ITMG, EMTK, ERAA, ADRO, TLKM, ANTM, EXCL, JPFA, KLBF, dan TINS. 

Di mana saham-saham berperforma positif pada indeks JII diatas didominasi oleh saham-saham sektor pertambangan. 

Sementara sisanya berperforma negatif. Sukarno mengatakan pelemahan didominasi sektor properti, real estate & building construction seperti WIKA, PTPP, lalu basic industry & chemical yaitu SMGR, INKP, TKIM, BRPT, TPIA, INTP, CPIN. Kemudian sektor finansial yaitu BRIS dan consumer goods yaitu UNVR, ICBP, dan INDF. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper