Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Saham Syariah ISSI Melesat, Cek Saham-saham Pilihannya

Sejumlah saham menjadi pilihan dari indeks saham syariah yang tergabung dalam ISSI yang tengah bergerak melesat.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Saham Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) bergerak menguat sejak awal tahun ini. Sejumlah saham menjadi pilihan dalam indeks ini. 

Analis dan VP Head of Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan, penguatan ISSI terdorong oleh sejumlah faktor sejak awal tahun. Faktor pertama menurutnya adalah tekanan koreksi perbankan seiring dengan tekanan jual asing yang deras dari bank Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) IV yang menandakan rebalancing

“Selain itu, faktor lainnya datang dari penguatan emiten akibat respons atas ekspansi seperti WIFI yang naik 407%, DCII naik 257%,” kata Audi, dikutip Minggu (22/6/2025).

Selain itu, kata dia, penguatan terhadap indeks saham syariah juga terjadi karena penguatan harga komoditas. Hal ini membuat saham seperti ARCI naik 164%, saham ANTM meningkat 109%, dan PSAB naik 101% sejak awal tahun. 

Faktor-faktor tersebut, menurutnya, membuat ISSI bergerak lebih solid dibandingkan dengan IHSG atau secara keseluruhan. 

“Investor dapat memanfaatkan peluang dari konstituen ISSI terlebih yang terdampak positif pada sentimen di atas dalam jangka menengah,” ucap Audi.

Adapun, Audi menjelaskan saham-saham pilihan dari indeks ISSI seiring dengan valuasi yang masih menarik adalah saham MEDC, dengan rekomendasi trading buy, dengan target harga atau target price (TP) sebesar Rp1.590 per saham. 

Lalu, trading buy saham TAPG, dengan TP sebesar Rp1.030, buy saham BIRD dengan TP Rp2.220, dan trading buy saham MDKA dengan TP Rp2.500 per saham. 

Sebelumnya, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) Irwan Abdalloh mengatakan, pergerakan indeks saham syariah yang melampaui IHSG sangat wajar terjadi. Menurutnya, saat ini penyebab dari penurunan IHSG adalah saham-saham non-syariah. 

“Jadi kita harus lihat dulu, yang bikin IHSG itu turun saham-saham apa saja. Kalau ternyata non-syariah ya wajar,” ucap Irwan ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/6/2025).

Dia memperkirakan saham-saham perbankan menyebabkan penurunan IHSG saat ini, yang bukan merupakan saham syariah. 

Melansir data statistik BEI, pergerakan ISSI telah naik 4,31% sejak awal tahun, melampaui IHSG yang turun negatif 2,44%. 

Saat ini, sebanyak 614 saham yang tergabung dalam ISSI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp7.498 triliun atau setara 62% dari total kapitalisasi IHSG. 

Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar pada indeks ini adalah TPIA, BYAN, AMMN, DSSA, dan DCII.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper