Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Saham Syariah Melesat Kalahkan IHSG, Ini Penyebabnya

Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan penyebab indeks saham syariah ISSI melaju kencang.
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham melalui salah satu platform di Jakarta, Rabu (7/5/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Gerak Indeks Saham Syariah atau Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) tercatat bergerak melesat melampaui pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sejumlah faktor menjadi penguat pergerakan indeks berisi saham-saham syariah ini.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) Irwan Abdalloh mengatakan pergerakan indeks saham syariah yang melampaui IHSG sangat wajar terjadi. Menurut dia, saat ini penyebab dari penurunan IHSG adalah saham-saham non-syariah.

“Jadi kita harus lihat dulu, yang bikin IHSG itu turun saham-saham apa saja. Kalau ternyata non-syariah ya wajar,” ucap Irwan ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/6/2025).

Dia memperkirakan, saham-saham perbankan menyebabkan penurunan IHSG saat ini, yang bukan merupakan saham syariah.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan apabila kinerja indeks saham syariah itu baik, maka telah sesuai dengan harapan bursa.

Menurut dia, pemilihan saham-saham syariah saat ini telah melalui satu proses manajemen risiko yang lebih baik. “Karena berinvestasi secara syariah, kalau kita lihat memang secara manajemen risiko itu kan jauh lebih baik,” ujar Jeffrey.

Adapun, melansir data statistik BEI, pergerakan ISSI telah naik 4,31% sejak awal tahun, melampaui IHSG yang turun negatif 2,44%.

Saat ini, sebanyak 614 saham yang tergabung dalam ISSI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp7.498 triliun atau setara 62% dari total kapitalisasi IHSG.

Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar pada indeks ini adalah TPIA, BYAN, AMMN, DSSA, dan DCII

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper