Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Investor Ritel di Pasar Modal Diyakini Terus Melonjak

Munculnya awareness terhadap teknologi dan sektor-sektor usaha yang berkaitan dengan teknologi menjadi salah satu pendorong minat transaksi investor ritel di pasar modal.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini geliat transaksi di pasar modal oleh investor ritel Tanah Air bakal makin moncer jelang periode 2022.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menjelaskan bahwa hal ini menilik fakta di lapangan, di mana nilai frekuensi transaksi saham tercatat meningkat signifikan pada awal Oktober 2021.

"Ini karena masyarakat confidence, fundamental pasar modal kita tetap tinggi. Kenapa? Karena kita basisnya konsumsi dalam negeri, sehingga kalau mobilitas itu dibuka, semua sektor dipastikan akan bergerak," ujarnya dalam webinar Economic Outlook 2021, Senin (22/11/2021).

Seperti diketahui, investor ritel menjadi salah satu komponen utama pendongkrak jumlah investor pasar modal di Indonesia sanggup menembus 6,8 juta akun, tercatat tumbuh 102 persen. 

Secara demografi usia, dominasi investor ritel muda atau milenial berusia di bawah 30 tahun pun makin terasa. Tepatnya, dari porsi 54,9 persen pada Desember 2020 kini menjadi 59,5 persen dari total investor pada Oktober 2021.

"Karena masyarakat selaku investor ritel tidak punya kesempatan piknik, tidak bisa konsumsi dan tidak bisa sering-sering 'menggesek kartu kredit' seperti sebelumnya, karena ruang konsumsi juga sempit terkaitan mobility. Maka, setelah didorong investasi melalui digital platform, jumlahnya bisa menanjak cukup pesat," tambahnya. 

Wimboh menggarisbawahi bahwa awareness terhadap teknologi dan sektor-sektor usaha yang berkaitan dengan teknologi juga menjadi salah satu pendorong minat transaksi masyarakat di pasar modal. 

Kesadaran ini membuat banyak aktivitas di pasar modal menjadi semakin dekat dengan masyarakat dan semakin terpantau. Alhasil, hal ini otomatis membuat minat penghimpunan dana atau sisi supply di pasar modal melalui penawaran umum pun tetap terjaga. 

Berdasarkan catatan OJK, sepanjang 2021 penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp306,9 triliun dari 152 penawaran umum. Sebanyak 38 emiten baru mencatatkan penawaran umum perdana sepanjang tahun ini. 

Adapun, porsinya dari total ini disumbang penawaran umum perdana Rp49,4 triliun, penawaran umum terbatas Rp168,6 triliun, dan surat utang Rp88,9 triliun. Ke depan, tercatat masih terdapat 81 penawaran umum yang berada dalam pipeline yang diperkirakan senilai Rp41,25 triliun. 

"Minat penghimpunan dana terus terjaga, karena terbukti telah melampaui capaian 2020. Apalagi, masih ada startup lain yang akan masuk ke bursa dan nilainya terbilang cukup besar. Belum tahu apakah akan masuk di akhir tahun ini atau 2022. Jadi ini memberikan ruang yang terbuka lebar buat [lonjakan] transaksi investor ritel ke depan," tutupnya. 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper