Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SR015 Laku Keras hingga Rp27 Triliun, Ini Faktor Pendorongnya

Permintaan sukuk ritel (SR) seri SR015 mencapai Rp27 triliun, mencapai rekor tertinggi penerbitan SBN secara daring.
Sukuk ritel/Instagram @djpprkemenkeu
Sukuk ritel/Instagram @djpprkemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Analis membeberkan sejumlah alasan sukuk ritel (SR) seri SR015 laku keras. Di mana pemerintah telah menghentikan penawaran pembelian sehari sebelum rencana masa berakhirnya.

Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring Rabu (15/9/2021) sekitar pukul 08.00 WIB, pemesanan pembelian SR015 sudah tidak dilakukan lagi dan terpantau telah menyentuh target Rp27 triliun.

Sedangkan sebelumnya pada Minggu (12/9/2021) sekitar pukul 11.00 WIB, total penjualan SR015 telah menyentuh Rp25,228 triliun.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan antusiasme sangat tinggi tersebut didorong oleh suku bunga deposito yang rendah dan aktivitas masyarakat yang terbatas.

Hal kemudian membuat kebutuhan atas investasi aman, menguntungkan dan likuid sangat dicari, dan SR015 itu menurutnya menjawab kebutuhan tersebut.

Lebih lanjut, Wawan memperkirakan tren suku bunga akan terus rendah hingga akhir tahun ini, dan membuat kupon penerbitan surat berharga negara (SBN) selanjutnya akan lebih kecil.

“Tren suku bunga sendiri diperkirakan akan terus rendah hingga tahun depan, sehingga penerbitan ORI berikutnya diprediksi lebih kecil kuponnya, membuat masyarakat tertarik mengejar SR015,” papar Wawan kepada Bisnis, Rabu (15/9/2021).

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti mengungkapkan pemesanan pembelian SR015 telah memenuhi kuota dari pemerintah sehari sebelum jadwal penutupan masa penawaran yaitu pada Rabu (15/9/2021).

“Sejak hari Selasa tanggal 14 September 2021 pukul 18.00 WIB pemesanan pembelian SR015 telah memenuhi kuota yang ditetapkan atau dibolehkan pemerintah sehingga pemesanan pembelian secara sistem otomatis berhenti,” ungkap Dwi kepada Bisnis, Rabu (15/9/2021).

Dwi pun mengatakan, antusiasme investor untuk membeli SR015 sangat tinggi mulai dari awal masa penawaran. Hal tersebut ungkapnya dibuktikan dengan pemesanan pembelian SR015 secara harian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemesanan pembelian SR013, SR014 dan ORI019.

Sebagai informasi, hasil penjualan SBN seri ORI019 sebelumnya mencapai Rp26 triliun sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel secara daring. Adapun seri SR014 dan SBR010 masing-masing mencatat penjualan Rp16,70 triliun dan Rp7,5 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper