Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab AUM Reksa Dana Syariah Sulit Tumbuh di 2021

Salah satu penyebab dari jatuhnya dana kelolaan reksa dana terproteksi syariah adalah keputusan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang menarik dananya. 
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Dana kelolaan reksa dana atau asset under management (AUM) reksa dana syariah setidaknya dalam empat bulan terakhir turun signifikan. . 

Berdasarkan data Infovesta, dana kelolaan reksa dana syariah secara industri per 31 Agustus 2021 berada di posisi Rp26,66 triliun. Realisasi tersebut naik 2,73 persen bila dibandingkan dengan catatan per akhir Juli 2021 sebanyak Rp25,95 triliun. 

Namun AUM reksa dana syariah terkoreksi signifikan sebanyak 58,27 persen dari posisi Januari 2021 sebesar Rp63,89 triliun. Sementara itu, sepanjang tahun ini total dana kelolaan tertinggi terjadi pada Februari 2021 yaitu sebesar Rp66,90 triliun. 

Dana kelolaan reksa dana syariah terpantau turun signifikan pada Mei 2021 yang mencatatkan total dana kelolaan sebesar Rp27,21 triliun. Penurunan signifikan tersebut secara spesifik terjadi pada instrumen reksa dana terproteksi syariah. 

Adapun pada April 2021 reksa dana terproteksi syariah mencatatkan AUM sebesar Rp37,52 triliun. Lalu bulan selanjutnya, Mei 2021 anjlok menjadi Rp15,63 triliun. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan penyebab dari jatuhnya dana kelolaan reksa dana terproteksi syariah adalah keputusan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang menarik dananya. 

Wawan menjelaskan keputusan BPKH tersebut terkait dengan insentif pajak penghasilan (PPh) bunga obligasi untuk investor dari 15 persen menjadi 10 persen, sehingga institusi menurutnya lebih memilih untuk mengelola dana sendiri dibandingkan dengan menitipkan dana melalui reksa dana terproteksi.

“Untuk mengembalikan itu, Rp30 triliun, kayaknya berat sih kalau sekarang [tahun 2021] untuk syariah,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Jumat (10/9/2021). 

Setelah Mei 2021, dana kelolaan reksa dana syariah berangsur meningkat dari bulan ke bulan, dan pada Agustus tercatat sebanyak Rp16,65 triliun. Angka tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan Juli 2021 yaitu Rp16,93 triliun. 

Sementara itu, sepanjang Agustus 2021, instrumen reksa dana pendapatan tetap syariah berkontribusi terbanyak terhadap total AUM yaitu sebesar Rp7,90 triliun. Namun dana kelolaan tersebut turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu Rp8,05 triliun. 

Reksa dana pasar uang syariah mencatatkan Rp7,77 triliun dana kelolaan pada Agustus 2021, di mana angka tersebut meningkat dibandingkan dengan bulan Juli 2021 sebesar Rp6,91 triliun. Selain itu, juga terjadi peningkatan dana kelolaan reksa dana saham syariah dari Rp5,86 triliun pada Juli 2021, menjadi Rp5,89 triliun pada Agustus 2021. 

 

Berikut Data Dana Kelolaan Reksa Dana Syariah Sepanjang Tahun 2021:

Bulan

Total NAB

Januari

Rp63,89 triliun

Februari

Rp66,90 triliun

Maret

Rp65,70 triliun

April

Rp64,55 triliun

Mei

Rp27,21 triliun

Juni

Rp26,81 triliun

Juli

Rp25,95 triliun

Agustus

Rp26,66 triliun

Sumber: Infovesta (produk reksa dana syariah rupiah, tanpa penyertaan terbatas)

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper