Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Tetap Cuan saat Pandemi? Diversifikasi Investasi Jadi Kunci

Masyarakat perlu memiliki alternatif investasi dengan peluang keuntungan yang relatif lebih optimal menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat perlu melakukan diversifikasi investasi guna memaksimalkan return di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.

Direktur Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah guna mempercepat pemulihan ekonomi termasuk percepatan vaksinasi menjadi salah satu faktor pendorong kinerja bursa saham.

Sentimen positif di pasar modal Indonesia akhir-akhir ini didorong oleh kasus konfirmasi, perawatan dan kematian akibat dari Covid-19 yang terus menurun, setelah mengalami puncak kenaikan kasus pada Juni hingga Juli 2021 lalu. Di sisi lain, sejak awal tahun sampai dengan 26 Agustus 2021, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,32 persen ke level 6.058,08 poin.

Di kawasan Asia Tenggara, kinerja bursa saham Indonesia mencatat kinerja lebih baik dibanding bursa saham Malaysia yang terkoreksi 2,80 persen dan Filipina yang melemah 4,47 persen. Namun, kinerja bursa saham Indonesia masih kalah dari bursa Singapura dan Thailand yang menguat 9,32 persen dan 10,38 persen.

Meski demikian, Danica mengatakan masih banyak sentimen yang akan mempengaruhi kinerja pasar saham hingga akhir tahun. Untuk itu, kehadiran alternatif investasi bagi masyarakat yang ingin mencari peluang investasi optimal dengan tata kelola investasi yang baik sangat diperlukan

Ia mengatakan, masyarakat perlu memiliki alternatif investasi dengan peluang keuntungan yang relatif lebih optimal menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

“Beberapa sektor industri yang memiliki daya tahan baik terhadap gempuran pandemi Covid-19 patut menjadi pilihan, seperti sektor industri informasi teknologi dan kesehatan yang secara umum mencatatkan kinerja lebih optimal dibanding sektor lainnya,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Senin (13/9/2021).

Sebagai gambaran, selama Covid-19 merebak secara global, minat investasi di perusahaan teknologi global, terutama perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook, Microsoft, Amazon, Apple, Netflix, Google meningkat pesat. Hal ini dilandasi oleh solidnya bisnis perusahaan digital dibandingkan perusahaan non digital selama pandemi Covid-19.

Peluang ini juga dilirik oleh Bahana TCW yang pada 21 Juli lalu Serikat meluncurkan Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD. Produk ini merupakan kolaborasi Bahana TCW dengan Franklin Templeton Ltd, perusahaan pengelola aset investasi global yang berbasis di AS.

Produk ini merupakan produk reksa dana Syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berfokus pada strategi pertumbuhan positif pasar Amerika Serikat serta mengacu pada prinsip ESG.

Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD ditujukan untuk memberikan peluang bagi investor Indonesia dalam memiliki strategi investasi yang atraktif dengan portofolio yang berfokus kepada sektor teknologi informasi dan kesehatan global.

Selain itu, produk ini melengkapi berbagai lini produk yang telah ditawarkan Bahana TCW kepada masyarakat.

“Peluncuran produk ini ditujukan untuk melengkapi pilihan produk investasi yang ditawarkan Bahana TCW kepada masyarakat. Ke depan, Bahana TCW berkomitmen untuk terus membuka peluang alternatif-alternatif investasi yang berorientasi kepada imbal hasil dan tata kelola yang baik untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat akan produk investasi yang berkualitas,” tutup Danica.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper