Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Olahan Tumbuh, Kinerja CPIN Diprediksi Cemerlang Tahun Ini

CPIN mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 14,6 persen secara tahunan untuk produk ayam olahannya dari Rp4,88 triliun pada 2019 menjadi Rp5,6 triliun pada 2020.
Charoen Pokphand Indonesia./Charoen
Charoen Pokphand Indonesia./Charoen

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan pada produk ayam olahan diprediksi akan menjadi pendukung kenaikan kinerja emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sepanjang 2021.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham CPIN itu mencatatkan penjualan sebesar Rp42,51 triliun pada 2020. Perolehan tersebut naik tipis dari Rp42,501 triliun pada 2019.

Jika lebih dirinci, hanya 2 dari 5 sektor penjualan CPIN yang mencatatkan pertumbuhan. Penjualan dari produk pakan tercatat turun dari Rp15,99 triliun menjadi Rp14,23 triliun.

Penurunan juga terjadi pada penjualan anak ayam usia sehari (Day Old Chicken/DOC) senilai Rp2,15 triliun dari sebelumnya Rp2,77 triliun. Sementara itu, sektor lain-lain mencatat penerimaan Rp1,48 triliun berbanding Rp1,56 triliun pada 2019.

Selanjutnya, penjualan bersih dari ayam pedaging tercatat naik dari Rp17,27 triliun menjadi Rp19,03 triliun, naik 10,16 persen secara year on year (yoy). CPIN juga mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 14,6 persen yoy pada produk ayam olahannya dari Rp4,88 triliun menjadi Rp5,6 triliun.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menuturkan kinerja CPIN sepanjang 2020 lebih banyak ditopang oleh penjualan produk olahannya karena konsumsi yang masih cukup terjaga.

Ia menjelaskan, kondisi pandemi sepanjang 2020 terlihat tidak menyurutkan masyarakat untuk melakukan konsumsi bahan pangan, termasuk produk olahan ayam. Di sisi lain, sifat produk olahan ayam yang lebih praktis dan lebih murah juga menjadi nilai tambah baik bagi konsumen maupun CPIN.

“Penurunan harga bahan baku sepanjang tahun lalu juga berdampak positif untuk CPIN. Sehingga dengan meningkatnya pendapatan, perusahaan memiliki ruang untuk menjaga kinerja labanya,” jelas Reza saat dihubungi Bisnis pada Kamis (10/6/2021).

Reza memprediksi, kinerja positif CPIN sepanjang tahun 2020 akan berlanjut pada 2021. Salah satu motor kinerja perusahaan pada tahun ini diprediksi berasal dari segmen produk olahan chicken nugget yakni Fiesta.

Menurutnya, salah satu langkah potensial yang dapat dilakukan CPIN adalah dengan menambah varian produk Fiesta. Selain itu, perluasan distribusi penjualan, baik melakui gerai-gerai ritel maupun pihak lain sebagai agen penjual makanan beku (frozen food) diyakini dapat memicu pertumbuhan penjualan.

Lebih lanjut, Reza menuturkan, meski harga sahamnya terbilang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor lain seperti JPFA, MAIN, dan SIPD pergerakan saham CPIN dinilai masih cukup likuid. Hal tersebut membuka peluang harga saham CPIN untuk melaju ke target harga Rp8.250 pada akhir tahun 2021.

“Dengan pergerakan yang masih likuid, saya masih merekomendasikan untuk buy saham CPIN,” kata Reza.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper