Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi ke Luar Negeri, Ini Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)

CPIN telah mendandatangani perjanjian kerja sama ekspor produk olahan unggas dengan KWIQ Supermarket di Qatar pada awal 2021.
Charoen Pokphand Indonesia./Charoen
Charoen Pokphand Indonesia./Charoen

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) diprediksi semakin optimal pada 2021 seiring dengan ekspansi yang dilakukan perusahaan dan kebijakan akomodatif dari pemerintah.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan, kenaikan pada penjualan ayam pedaging dan produk ayam olahan CPIN kemungkinan besar ditopang oleh pola hidup masyarakat pada masa pandemi virus corona.

Ia memaparkan, kebijakan social distancing dan pembatasan aktivitas keramaian seperti di pasar membuat penjualan retail menurun.

Namun, masyarakat tetap dapat membeli produk-produk tersebut secara daring. Hal tersebut membuat masyarakat cenderung untuk langsung membeli makanan secara daring daripada memasak, atau keluar rumah.

“Ayam broiler dan ayam olahan dapat disimpan, dan dapat disajikan kapan pun terutama untuk restoran. Jadi, walau pasar tutup, penjualan ayam tetap berjalan,” jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Kamis (10/6/2021).

Frankie melanjutkan, CPIN masih memiliki celah untuk bertumbuh pada tahun 2021 baik dari sisi laba maupun penjualan. Prospek ini salah satunya ditopang oleh ekspansi yang dilakukan CPIN ke luar negeri.

“Dengan langkah ekspor ini, perusahaan bisa melakukan efisiensi dari lini bisnis yang terintegrasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Frankie melanjutkan, kebijakan culling (afkir) yang dilakukan pemerintah sejak awal tahun 2021 akan membuat harga DOC tetap terjaga.  Sentimen ini diyakini dapat memperbaiki angka penjualan CPIN yang nantinya berimbas pada keuntungan perusahaan.

“Membaiknya ekonomi pascapandemi juga berperan penting dalam menunjang pendapatan CPIN nantinya, karena daya beli masyarakat kembali pulih dan kegiatan pasar juga mulai normal,” tambahnya.

Terkait kinerja saham, Frankie masih menyematkan rating beli (buy) untuk CPIN meski level harga saat ini sedikit over valued. Hal tersebut disebabkan oleh rasio price to equity (PER) dan price to book value (PBV) yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya seperti JPFA dengan kinerja yang hampir sama.

Meski demikian, Frankie mengatakan, apabila ekspansi CPIN di tahun berjalan dan tahun mendatang menorehkan hasil yang baik, maka harga saham perusahaan masih memiliki ruang untuk naik.

“Untuk target harga terdekat CPIN saat ini berada di kisaran Rp7.500 - Rp7.700,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada awal tahun ini, CPIN juga telah melaksanakan ekspansi produk-produknya ke luar negeri. CPIN telah mendandatangani perjanjian kerja sama ekspor produk olahan unggas dengan KWIQ Supermarket di Qatar.

Komisaris Independen Charoen Pokphand Suparman mengatakan pengiriman ke Qatar kali ini diharapkan menjadi pintu gerbang ekspor Indonesia untuk tujuan negara Timur Tengah. "Kami berhasil membuat kesepakatan bisnis dengan pemerintah dan pembeli dari Qatar untuk mengekspor produk makanan olahan daging ayam," katanya.

Berdasarkan kesepakatan, maka ekspor produk olahan unggas minimal sebanyak 21.600 kg untuk 2021. Ekspor tahap awal yang dikirimkan sebanyak 1 kontainer atau kurang lebih 3.618 kilogram senilai Rp220 juta.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper