Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kinerja Emiten Masing-Masing Calon Ketua Umum Kadin (VIVA, BNBR, INDY)

Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid saat ini sama-sama memegang posisi sebagai Presiden Direktur perusahaan terbuka.
Arsjad Rasjid saat menyerahkan dokumen pendaftaran Calon Ketua Umum Kadin Periode 2021/2025./Bisnis-Aprianus Doni
Arsjad Rasjid saat menyerahkan dokumen pendaftaran Calon Ketua Umum Kadin Periode 2021/2025./Bisnis-Aprianus Doni

Bisnis.com, JAKARTA – Dua kandidat diperkirakan akan bertarung mendapatkan kursi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026 dalam pemilihan yang digelar awal Juni mendatang.

Anindya Bakrie maju sebagai penantang Arsjad Rasjid dalam bursa pemilihan calon Ketua Umum Kadin menggantikan Rosan P. Roeslani. Saat ini pendaftaran sebagai calon ketua telah dibuka secara resmi.

Dalam pencalonan ini, Anin menyatakan keinginannya untuk membuat organisasi ini memperkuat daya saing dari para pengusaha mikro, kecil dan menengah.

“Membuatt Kadin lebih membumi, bisa lebih banyak melibatkan banyak pengusaha muda dan juga pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM],” ujarnya saat mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum Kadin, di Jakarta, Senin (24/5/2021).

Sementara itu, Arsjad Rasjid menyatakan komitmennya mengembangkan Kadin sebagai rumah bersama para anggotanya.

"Kadin itu rumah bagi semua pengusaha baik besar, menengah, kecil, hingga mikro. Jadi semua harus dihormati,” ujarnya kepada awak media, di Jakarta, Senin (24/5/2021).

Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid saat ini sama-sama memegang posisi sebagai Presiden Direktur perusahaan terbuka. Anindya saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk.

Visi Media Asia merupakan emiten media milik Grup Bakrie. Perseroan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada November 2011 silam.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, VIVA mencatatkan rugi yang diatribusikan ke entitas induk mencapai Rp817,98 miliar, melebar  48,9 persen dibandingkan rugi tahun 2019 yang mencapai Rp550,83 miliar.

Melebarnya rugi tersebut tersebut salah satunya didorong oleh penjualan yang menurun 13,56 persen menjadi Rp1,83 triliun pada akhir 2020 dari Rp2,12 triliun pada tahun sebelumnya.

Belum lama ini, emiten berkode saaham VIVA itu melepas 39 persen kepemilikan sahamnya di PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) yang merupakan perusahaan induk stasiun televisi ANTV tersebut. Divestasi digelar dalam rangka pelunasan utang perseroan.

“Balance sheet VIVA berubah total karena kita melakukan divestasi tersebut, dan divestasi ini dilakukan dengan harga yang cukup baik untuk VIVA yakni Rp158 per saham sehingga membuat tubuh VIVA sangat sehat,” tutur Anindya dalam sesi diskusi daring, Senin (5/4).

Selain memimpin VIVA, Anindya juga menjadi Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) sejak 16 Mei 2019.

Berdasarkan laporan keuangan BNBR per 31 Maret 2021, perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp5,24 miliar pada kuartal I/2021. Capaian ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi Rp279 miliar.

Di sisi lain, penantangnya, Arsjad Rasjid, saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur emiten pertambangan batu bara, PT Indika Energy Tbk (INDY).

Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham INDY itu mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$9,36 juta pada kuartal I/2021. Jumlah itu menyusut dibandingkan dengan rugi kuartal I/2020 sebesar US$21,02 juta.

Namun, pendapatan INDY turun 9,2 persen menjadi US$582,17 juta pada kuartal I/2021 dari US$641,50 juta pada kuartal I/2020. Padahal, harga jual rata-rata batu bara INDY naik 5 persen menjadi US$45,2 per ton dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar US$43 per ton.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper