Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Anti Panik Ketika Reksa Dana Terkendala Obligasi Gagal Bayar

Ketika ada perusahaan yang mengalami gagal bayar, akan ada prosesnya sehingga investor bisa menimbang rencana perusahaan untuk melunasi obligasinya.
Ilustrasi reksa dana
Ilustrasi reksa dana

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa kasus mengenai reksa dana yang tersangkut dalam kasus gagal bayar obligasi memang membuat sakit kepala para investor. Namun kejadian itu tidak perlu disikapi dengan kepanikan. 

Direktur Panin Aset Management Rudiyanto juga menjelaskan ketika ada perusahaan yang mengalami gagal bayar, akan ada prosesnya sehingga investor bisa menimbang rencana perusahaan untuk melunasi obligasinya. 

Rudi menjelaskan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat umum pemegang obligasi. Pada kesempatan tersebut biasanya akan ada proses negosiasi dengan pihak perusahaan. Perusahaan akan menyampaikan rencana untuk melunasi obligasi. Bisa melalui perpanjangan atau perubahan syarat dan ketentuan. 

“Nah di situ investor mungkin bisa melihat kira-kira yang ditawarkan oleh perusahaan penjamin obligasi itu seperti apa,” ungkap Rudiyanto saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/5/2021). 

Rudiyanto juga  mengingatkan bahwa sebelum hal ini terjadi, perlu untuk investor mempelajari obligasi yang diinvestasikan seperti apa, sehingga bisa menghindari obligasi gagal bayar tersebut.

Perencana keuangan senior Aidil Akbar Madjid menyampaikan segala macam investasi memiliki risiko, termasuk pada Reksa Dana Terproteksi (RDT) seperti kasus seperti gagal bayar obligasi sebagai aset dasarnya. 

Aidil menjelaskan ketika masalah tersebut muncul, biasanya akan terefleksi di dalam nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana. 

Berdasarkan peraturan yang ada, setiap reksa dana hanya boleh berinvestasi maksimal 10 persen baik pada satu obligasi maupun saham, sehingga seharusnya eksposur terhadap obligasi jika terjadi gagal bayar itu maksimal juga 10 persen. 

Menurutnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan apalagi untuk investasi jangka panjang. Pengaruh yang akan terasa jika terdapat obligasi gagal bayar adalah nilai NAB yang akan turun.

“Jadi kalau misalnya nih NAB saya di 1.200 ya, kalau ada satu obligasi yang gagal bayar, NAB saya pasti pelan-pelan akan turun tuh ke 1.080. Itu kan penurunan yang wajar,” ungkap Aidil.

Nilai NAB akan bertambah turun karena memaksa menjual obligasi saat harganya juga turun. Maka menurut Aidil, jika ada obligasi yang gagal bayar, seharusnya tidak perlu untuk panik, karena Manajer Investasi biasanya hanya investasi maksimal 10 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper