Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Porsi Reksa Dana Syariah Makin Besar

Kontribusi reksa dana syariah terhadap total dana kelolaan reksa dana secara industri sebesar Rp77,84 triliun atau mencapai 13,62 persen dari total Rp571,74 triliun.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kontribusi reksa dana syariah terhadap dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana secara industri kian besar.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kontribusi reksa dana syariah terhadap total AUM reksa dana secara industri sebesar Rp77,84 triliun atau mencapai 13,62 persen dari total Rp571,74 triliun.

Sebagai perbandingan, di akhir tahun 2020 kontribusi nilai aktiva bersih (NAB) produk-produk syariah terhadap dana kelolaan industri sebesar 12,97 persen, yakni Rp74,36 triliun dari total AUM akhir 2020 yang sebesar Rp573,54 triliun.

Realisasi tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan dengan kontribusi pada tahun-tahun sebelumnya. Tercatat, pada 2019 porsi dana kelolaan reksa dana syariah sekitar 9,91 persen, sedangkan pada 2018 reksa dana syariah hanya menyumbang 6,82 persen.

Dari sisi jumlah produk reksa dana syariah juga terus bertambah. Per akhir Februari 2021 terdapat 295 produk reksa dana syariah yang terdaftar di OJK. Sementara di akhir 2020 lalu ada 289 produk dan akhir 2019 hanya ada 265 produk.

Adapun, untuk reksa dana konvensional per akhir Februari 2021 terdapat 1.936 produk, sedikit bertambah dibanding akhir 2020 lalu 1.930 produk. Sehingga, secara keseluruhan jumlah produk reksa dana yang tercatat saat ini ada 2.231 produk.

Sementara itu, secara keseluruhan dana kelolaan industri reksa dana per akhir Februari cenderung stagnan. Di akhir bulan kedua tahun ini, NAB industri reksa dana turun sekitar 0,80 persen menjadi Rp571,74 triliun dari posisi akhir Januari 2021 sebesar Rp572,20 triliun.

Jika dilihat berdasarkan masing-masing jenis, reksa dana pasar uang mengalami penurunan dana kelolaan paling dalam yakni -7,6 persen, dari Rp101,5 triliun menjadi Rp93,82 triliun. Kemudian reksa dana terproteksi turun tipis 0,8 persen.

Sementara dalam periode yang sama dana kelolaan jenis-jenis reksa dana lainnya bertumbuh. Kenaikan dana kelolaan tertinggi reksa dana aset global yang tumbuh 13,4 persen, diikuti reksa dana sukuk 8,9 persen, dan reksa dana saham 2,5 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper