Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Penutupan Kode Broker, APEI: Perlu Sosialisasi Lebih Jelas

Hampir seluruh bursa saham yang mapan tidak lagi menyediakan trading dengan kode broker.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) mendorong sosialisasi lebih detail terkait kebijakan baru Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait penutupan kode broker dan jenis investor. 

Direktur APEI Rudy Utomo mengatakan kebijakan baru memang seringkali menimbulkan pro dan kontra bagi beberapa kalangan. 

"Mereka [BEI] pasti ada dasar pertimbangan mengapa ada penghapusan [kode broker]. Saran dari APEI, regulator harus memberikan sosialisasi yang lebih jelas," katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (25/2/2021).

Dia menambahkan, bila berkaca dari aturan bursa yang berlaku di beberapa negara lainnya, aturan penutupan kode broker sudah lazim terjadi. Pasalnya hampir seluruh bursa saham yang mapan tidak lagi menyediakan trading dengan kode broker. Untuk kawasan Asia, hanya Indonesia dan Filipina yang masih mencantumkan kore pialang di bursa saham.

Rudy berharap pemberlakukan kebijakan baru tersebut dapat menciptakan pasar lebih baik. Sejak pandemi Covid-19, investor ritel di pasar saham meningkat fantastis, hingga desember mencapai 1,39 juta investor. 

Sementara dari sisi perusahaan sekuritas, menurutnya perusahaan sekuritas sangat dinamis. Apabila aturan tersebut berlaku, penyesuaian tidak akan berlangsung lama. Rudy juga menepis penghapusan kode broker selama sesi berlangsung mengurangi transparansi perdagangan efek.

 "Dua sampai tiga kali uji coba trading langsung selesai, pasti ada penyesuai sistem dan aplikasi.  Penyesuaian memang perlu dilakukan tapi bukan berarti menjadi momok," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper