Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resesi Ekonomi di Depan Mata, Mark Dynamics (MARK) Bangun Pabrik Baru Tahun Depan

Kebutuhan sarung tangan kesehatan secara global diyakini meningkat. Untuk itu PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. siap menambah kapasitas dengan membangun pabrik baru tahun depan.
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. siap membangun pabrik baru tahun depan dan menambah kapasitas pabrik yang sudah ada. Kendati dibayangi resesi ekonomi, permintaan produk cetakan sarung tangan melonjak.

Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh mengatakan perseroan mengalokasikan dana Rp150 miliar untuk ekspansi pabrik. Kapasitas produksi harus digenjot karena permintaan sarung tangan kesehatan secara global akan terus meningkat.

Di dalam negeri, perekonomian diyakini bakal mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2020 kemungkinan besar kembali terkontraksi. Di samping itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi deflasi tiga bulan beruntun yang mencerminkan daya beli melemah.

Saat ini, emiten berkode saham MARK itu telah memenuhi target kapasitas maksimum di pabrik Dalu, Tanjung Morowa. Semula kapasitas produksi dipatok 700.000 unit per bulan pada 220. Namun, kapasitas produksi telah mencapai titik maksimal pada kuartal III/2020.

Maka, MARK menambah kapasitas produksi tahun depan menjadi 1,4 juta unit per bulan. Secara bertahap hingga 2022 kapasitas akan mencapai 1,8 juta unit.

“Sumber pendanaan capex itu hanya pakai kas perusahaan dan fasilitas bank saja,” ujar Ridwan kepada Bisnis, Kamis (1/10/2020).

Pabrik baru kedua MARK itu nantinya akan dibangun di lahan seluas kurang lebih 9 hektare yang berada di desa Dalu Tanjung Morawa.

Hingga September 2020 perseroan telah menyerap seluruh alokasi capex yang telah dianggarkan pada awal tahun ini sebesar Rp40 miliar.

Penyerapan belanja modal tersebut terdiri atas Rp20 miliar untuk pengadaan mesin untuk menambah kapasitas produksi, sedangkan sisa Rp20 miliar digunakan untuk ekspansi produk sanitari.

Dengan asumsi volume produksi 15 juta unit cetakan sarung tangan tahun depan MARK memperkirakan mampu mengantongi penjualan Rp780 miliar. Dari jumlah omzet itu, MARK berharap mampu meraih laba bersih sekitar Rp220 miliar. 

Sementara itu, hingga paruh pertama tahun ini, MARK membukukan pendapatan Rp192,63 miliar, tumbuh 9,57 persen. Perseroan juga mencetak laba bersih Rp51,72 miliar atau naik 14,63 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper