Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Terus Pantau Stimulus AS, Bursa Asia Kembali Dibuka Variatif

Indeks Kospi Korea Selatan memimpin pergerakan di wilayah Asia dengan kenaikan 0,8 persen dari posisi penutupan kemarin.
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Asia kembali dibuka bervariasi ditengah kabar positif terkait pengembangan vaksin virus corona dan spekulasi pembahasan paket stimulus fiskal lanjutan di Amerika Serikat.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (6/8/2020), indeks Kospi Korea Selatan memimpin pergerakan di wilayah Asia dengan kenaikan 0,8 persen dari posisi penutupan kemarin. Menyusul di belakangnya adalah indeks S&P/ASX 200 Australia yang juga dibuka di zona hijau setelah menguat 0,3 persen.

DI sisi lain, indeks Topix Jepang membuka sesi perdagangan dengan negatif setelah terkoreksi 0,4 persen. Adapun pasar berjangka S&P 500 terpantau stagnan hingga pukul 09.05 waktu Tokyo, jepang setelah naik 0,6 persen pada Rabu lalu.

Investor terus mendorong kenaikan pasar global seiring dengan munculnya tekanan kepada Partai Demokrat dan Republikan untuk segera menyelesaikan paket stimulus fiskal lanjutan Amerika Serikat. Hal ini kian dibutuhkan terutama setelah terjadinya perlambatan gaji pekerja di negara tersebut pada Juli 2020.

Meskipun pasar saham terus menanjak, kenaikan serupa yang terjadi pada aset safe haven seperti emas menandakan kekhawatiran pelaku pasar terhadap laju pemulihan ekonomi. Mereka pun juga memilih untuk berinvestasi pada komoditas tersebut.

“Pergerakan pasar saham saat ini didorong oleh ekspektasi terhadap munculnya paket stimulus fiskal baru dari AS. Laporan keuangan perusahaan pada kuartal II/2020 juga menjadi penopang pergerakan saham dan membantu menekan kekhawatiran pelaku pasar terhadap pandemi virus corona,” jelas Candice Bangsund, Portfolio Manager of Global Asset Allocation Fiera Capital Corp.

Sementara itu, perlambatan pertumbuhan gaji pekerja di AS pada bulan Juli menandakan pemulihan ekonomi yang melambat karena kenaikan jumlah kasus virus corona.

“Kondisi perekonomian saat ini sedang terhenti, berbanding terbalik dengan pasar modal yang bergerak positif. Tren ini kemungkinan tidak akan berlangsung lebih lama lagi,” ujar CEO Solstein Capital, Nadine Terman.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper