Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Sentimen Negatif, IHSG Bisa Turun ke Bawah 5.000 Lagi

Sentimen positif pada bulan Juli mulai pudar dan mulai tertekan oleh sejumlah sentimen negatif seperti meningkatnya tensi antara AS dan China serta kurang mulusnya stimulus perekonomian Amerika.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati menunjukkan penguatan di sepanjang Juli, maraknya sentimen negatif diprediksi membuat pasar saham Indonesia cenderung terkoreksi pada Agustus ini.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pasar tengah dalam tren menanjak seiring dibukanya kembali aktivitas ekonomi. Bahkan pada Juli indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya menembus level 5.000 meski masih dibayangi volatilitas.

Dia menyebut pada Juli kemarin kinerja pasar saham masih ditopang oleh optimisme kenormalan baru, tidak adanya gelombang kedua, progress pembuatan vaksin, serta sentimen positif dari laporan keuangan perusahaan khususnya di bursa Amerika Serikat.

Namun, jelang akhir bulan dia menilai sentimen positif tersebut mulai pudar dan mulai tertekan oleh sejumlah sentimen negatif seperti meningkatnya tensi antara AS dan China serta kurang mulusnya stimulus perekonomian Amerika.

Di dalam negeri, perkembangan kasus Covid-19 yang kian melambung juga menambah bayang-bayang gelap untuk pasar. Belum lagi kinerja laporan keuangan mayoritas emiten yang anjlok di paruh pertama tahun ini.

“Orang mulai sadar pembuatan vaksin masih membutuhkan waktu. Efek dari laporan keuangan [Wall Street] mulai pudar, lalu laba korporasi di Indonesia mulai keluar,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (2/8/2020).

Hans memproyeksikan kinerja IHSG sepanjang Agustus ini akan kembali tertekan, akibat menguatnya sentimen-sentimen negatif tersebut. Ditambah lagi, pasar tengah menunggu angka pertumbuhan ekonomi Indonesia Q2/2020 yang diprediksi minus.

“Cenderung ke negatif, kinerja banyak yang turun. Mungkin seminggu pertama masih bisa di 5.000an tapi tengah bulan bisa jadi kembali ke bawah 5.000,” ungkapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper