Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemimpin Uni Eropa Gagal Sepakati Stimulus, Bursa Eropa Turun Tajam

Bursa Eropa terpelanting ke zona merah dan turun tajam pada awal perdagangan hari ini, Jumat (24/4/2020), setelah para pemimpin di kawasan tersebut gagal menyepakati paket stimulus jangka panjang.
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa terpelanting ke zona merah dan turun tajam pada awal perdagangan hari ini, Jumat (24/4/2020), setelah para pemimpin di kawasan tersebut gagal menyepakati paket stimulus jangka panjang.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 merosot 1,2 persen pukul 8.24 pagi waktu London, setelah mampu melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Kamis (23/4/2020).

Seluruh 19 kelompok industri dalam Stoxx turun, dipimpin saham-saham siklis termasuk produsen mobil dan bank.

Reli bursa saham Eropa terhenti pekan ini setelah melambung dari level terendahnya pada Maret di tengah dukungan moneter dan fiskal serta optimisme atas melambatnya laju kasus infeksi virus corona (Covid-19) di beberapa negara.

Investor masih menunjukkan kehati-hatian, dengan dana tunai mencatat arus masuk mingguan besar-besaran, sementara dana ekuitas terus tertekan, menurut data dari EPFR dan Bank of America Corp.

Sentimen positif untuk pasar terpukul pada Jumat (24/4) setelah janji Kanselir Jerman Angela Merkel untuk mendukung paket stimulus yang besar bagi Uni Eropa tidak cukup untuk mendesak tercapainya kesepakatan selama konferensi video yang dilakukan pada Kamis (23/4/2020).

Menambah tekanan bagi pasar, Financial Times melaporkan bahwa obat Covid-19, Remdesivir, yang diproduksi Gilead Sciences Inc. gagal dalam uji klinis acak pertama, kendati hal tersebut dibantah oleh perusahaan.

“Pertemuan Dewan Eropa sedikit mengecewakan dan harapan pasar mungkin terlalu tinggi,” ujar Alberto Tocchio, Chief Investment Officer di Colombo Wealth SA., seperti dilansir melalui Bloomberg, Jumat (24/4/2020). 

“Kami mendapat kesan bahwa keinginan untuk menemukan solusi lebih dekat dari sebelumnya, tetapi birokrasi bekerja sangat lambat, pasar harus lebih sabar dan kami tidak begitu yakin mereka akan bersikap demikian,” tambahnya.

Di sisi korporasi, saham perusahaan migas multinasional Eni SpA turun 2 persen setelah melaporkan penurunan sebesar 94 persen dalam laba kuartal pertama dan memangkas proyeksi produksinya untuk tahun ini.

Sebaliknya, raksasa makanan Nestle SA mampu naik 1,4 persen setelah melaporkan pertumbuhan penjualan tercepatnya sejak 2015 karena para konsumen menyetok makanan beku.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper