Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kospi Rebound, Saham Samsung Electronics Jadi Pendorong Utama

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di level 2.002,51 dengan penguatan 0,78 persen atau 15,5 poin dari level penutupan sebelumnya.
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Korea Selatan mampu rebound dan berakhir di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Senin (2/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di level 2.002,51 dengan penguatan 0,78 persen atau 15,5 poin dari level penutupan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (28/2/2020), indeks Kospi berakhir anjlok 3,3 persen atau 67,88 poin di posisi 1.987,01.

Pada awal perdagangan hari ini, indeks Kospi dibuka rebound dengan penguatan 0,5 persen atau 10,02 poin di posisi 1997,03. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Kospi bergerak pada kisaran 1.969,34-2.017,07.

Dari 792 saham yang diperdagangkan, sebanyak 487 saham menguat, 257 saham melemah, dan 48 saham lainnya stagnan.

Saham raksasa teknologi Korsel Samsung Electronics Co. Ltd. menjadi penolang utama penguatan Kospi dengan ditutup menguat 1,5 persen, sedangkan sayah Yuyang Dnu Co. mencatat penguatan terbesar dengan ditutup melonjak 12,4 persen.

Analis NH Investment & Securities Dong-Kil Noh mengatakan penguatan indeks Kospi kali ini didorong oleh investor institusi ritel dan lokal yang kembali melakukan pembelian saham menyusul komentar dari Federal Reserve mengenai kesiapan untuk melonggarkan kebijakan

“Pelaku pasar menambahkan saham setelah komentar penurunan suku bunga Powell, meskipun saham Korea mungkin tidak rebound sebanyak ekuitas AS karena coronavirus terus menyebar,” ungkap Noh, seperti dikutip Bloomberg.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat (28/2) bahwa virus corona "menimbulkan risiko yang berevolusi" terhadap ekonomi AS dan memberi sinyal bahwa bank sentral siap untuk menurunkan suku bunga jika diperlukan.

Sejalan dengan indeks Kospi, mata uang won Korea Selatan ditutup menguat 1,74 persen atau 21,16 poin ke level 1.193,57 won per dolar AS.

Analis pasar di Kiwoom Securities, Kim Yumi, mengatakan pernyataan Powell ini mendukung ekspektasi untuk suku bunga AS yang lebih rendah, sehingga mendorong dolar turun.

“Won telah mengambil isyarat dari dolar AS dan sentimen global, dan anggaran tambahan pemerintah akan memiliki dampak terbatas pada pasar,” ungkap Yumi, seperti dikutip Bloomberg.

Pemerintah Korsel berencana untuk mengajukan proposal anggaran tambahan ke parlemen pada 5 Maret, mengutip pernyataan dari Menteri Keuangan Hong Nam-ki.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper