Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Asia menguat pada Selasa (24/6/2025) dengan indeks acuannya mencatat kenaikan tertajam dalam 7 pekan terakhir, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata sementara antara Iran dan Israel.
Melansir Bloomberg, Indeks MSCI Asia Pacific sempat naik hingga 1,8%, menjadi kenaikan harian terbesar sejak 2 Mei. Saham-saham semikonduktor, seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), Samsung Electronics, dan SK Hynix menjadi kontributor utama penguatan indeks.
Indeks Kospi Korea Selatan sempat melesat hampir 3% sebelum bertahan pada level 3.090,97, memimpin reli regional. Sepanjang tahun berjalan, Kospi juga mencatat kinerja terbaik di antara bursa-bursa utama Asia.
Sementara itu, indeks Topix Jepang terpantau naik 0,77% pada level 2.782,44. Kemudian, indeks S&P/ASX 200 Australia reli 0,92% pada level 8.552,70, sementara itu indeks komposit Shanghai China menguat 0,90% pada kisaran 3.411,94.
Kenaikan ini mencerminkan pergeseran cepat dalam sentimen pasar setelah ketegangan geopolitik di Timur Tengah membuat investor global waspada dalam beberapa hari terakhir.
Reli hari ini menandai rotasi cepat dari saham-saham sektor defensif seperti energi dan pertahanan ke saham-saham pertumbuhan seperti teknologi.
“Meski terlalu dini untuk benar-benar melupakan ketegangan di Timur Tengah, para pelaku pasar tampaknya memberikan waktu sejenak bagi diri mereka untuk menikmati pelangi setelah badai geopolitik,” ujar analis pasar di Vantage Markets Melbourne Hebe Chen.
Chen menambahkan perubahan suasana ini berpotensi mendorong rotasi sektor dari saham defensif ke saham teknologi dan pertumbuhan yang dapat diuntungkan oleh membaiknya selera risiko.
Dengan lonjakan hari ini, penguatan Indeks Kospi sejak awal tahun mencapai 29%, atau sekitar 20 poin persentase lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks MSCI Asia Pacific sepanjang 2025.
Kinerja positif indeks Kospi juga didukung oleh terpilihnya Lee Jae-myung sebagai Presiden Korea Selatan, yang dinilai membawa stabilitas politik dan meningkatkan harapan akan reformasi tata kelola perusahaan serta imbal hasil saham yang lebih baik.
Investor global, yang dalam beberapa pekan terakhir terus mengalirkan dana ke saham-saham Korea Selatan, kembali mencatatkan aksi beli bersih pada perdagangan Selasa.
MSCI Inc. dijadwalkan merilis laporan klasifikasi pasar pada 24 Juni waktu setempat. Pelaku pasar akan mencermati apakah Korea Selatan masuk dalam daftar pantauan untuk peningkatan status ke pasar maju (developed market).