Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas PT Sugih Energy Tbk. menyampaikan perkembangan terkini atas kondisi perseroan yang kini hanya memiliki 8 orang karyawan. Lantas, bagaimana rencana bisnis emiten berkode saham SUGI itu?
Pada Rabu (8/1/2020), Manajemen Sugih Energy yang diwakili oleh Lawrence T. P. Siburian menyampaikan jawaban atas surat Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 11 Desember 2019.
Direktur Sugih Energy itu mengatakan perusahaan sedang melakukan konsolidasi kegiatan eksplorasi dan/atau produksi. Dia mengklaim seluruh izin tambang yang dimiliki SUGI masih berjalan dengan baik.
"Sumber daya manusia di perseroan sekarang ada 8 karyawan," tulisnya.
Lawrence mengatakan perseroan membutuhkan modal kerja Rp43 miliar untuk menjalankan kegiatan operasional.
Namun, direksi perseroan masih menunggu audit investasi untuk dapat mengambil langkah perbaikan kondisi keuangan. Setelah audit selesai, perusahaan akan melaksanakan RUPS Tahunan 2019.
Baca Juga
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 24 Oktober 2019, SUGI merombak jajaran dewan direksi yang kini dipimpin oleh Walter Rudolf Kaminski sebagai Presiden Direktur.
“Dewan direksi baru juga sedang menyusun business plan dan proyeksi keuangan untuk 3 tahun ke depan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggembok saham SUGI pada 11 Juli 2019 lantaran Sugih Energy belum memenuhi kewajiban sebagai perusahaan terbuka dan ada ketidakpastian terhadap kelangsungan usahanya.
Saham SUGI pun stagnan di level Rp50 dengan kapitalisasi pasar senilai Rp1,24 triliun. Tiga pemegang saham SUGI terbesar adalah masyarat sejumlah 66,23 persen, Goldenhill Energy Fund 11,52 persen, dan Dana Pensiun Pertamina 8,05 persen.